Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Memotret Tumbuh Kembang Anak Bisa Dimulai Sejak Ibu Hamil

Foto-foto proses tumbuh kembang anak bisa membantu memori anak untuk mengingat masa kecilnya dan menjadi kenangan bagi anak hingga dewasa nanti.

21 Juni 2017 | 14.40 WIB

Pemilik Studio Irma Foto & Fotologika di Batam, Faza Irma tengah mengatur pose anak-anak yang akan mengikuti sesi foto tematik di Tirana House Yogyakarta, Sabtu, 17 Juni 2017. PITO AGUSTIN
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pemilik Studio Irma Foto & Fotologika di Batam, Faza Irma tengah mengatur pose anak-anak yang akan mengikuti sesi foto tematik di Tirana House Yogyakarta, Sabtu, 17 Juni 2017. PITO AGUSTIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mengabadikan masa-masa tumbuh kembang anak dalam keluarga bisa dilakukan melalui jepretan kamera foto. Apalagi kamera saat ini bukan lagi semata barang elektronik yang ‘wah’. Tak harus menggunakan kamera profesional DSLR yang harganya masih tergolong mahal. Tapi bisa menggunakan kamera saku, bahkan kamera pada handphone yang notabene dimiliki banyak orang.

Tak heran, pasangan suami istri yang telah dikaruniai anak lebih mudah merekam momen tumbuh kembang anaknya setiap saat. Bisa dengan menyewa jasa fotografer atau bisa juga memotret sendiri. “Dan momentum itu tak hanya ketika anak lahir. Tetapi bisa dimulai sejak ibu hamil,” kata Iwan Christianto saat berbagi cerita dalam acara Ngobrol Santai Tips Trik Memotret Momen Tumbuh Kembang Anak dengan tema “Menjadikan Foto Sebagai Kenangan” di Tirana House Yogyakarta, Sabtu, 17 Juni 2017.

Iwan bersama istrinya, Faza Irma adalah pemilik Studio Irma Foto & Fotologika di Batam. Menurut dia, memotret ibu yang tengah mengandung bisa dilakukan dengan menjadikan ibu sebagai obyek tunggal. Bisa juga ibu bersama ayah, misalnya posisi ayah tengah mencium perut ibu yang membuncit atau perut ayah yang diadu dengan perut ibu. Atau pun ibu hamil tengah membaca buku berisi menu nutrisi untuk kehamilan atau ibu hamil berdiri dengan latar belakang pernak pernik bayi.

“Yang terpenting, fokusnya pada perut ibu yang membesar,” kata Iwan yang memilih pensiun dini dari perusahaan minyak bumi dan gas untuk menjalankan bisnis fotografinya.

Kemudian dilanjutkan dengan memotret proses kelahiran bayi atau pun ketika bayi telah lahir. Faza mengingatkan agar fotografer atau keluarga yang memotret mematuhi kode etik fotografi. Misalnya, tidak memotret secara vulgar yang menampakkan payudara ibu ketika bayi tengah dipeluk di dadanya untuk mencari puting susu ibunya.  “Fotografer harus bisa memotret dari sisi lain sehingga payudara ibu tidak terlihat,” kata Faza.

Untuk memotret bayi yang berusia tiga bulan ke bawah, Faza menyarankan untuk tidak menggunakan infra merah atau pun lampu blizt saat mengoperasikan kamera foto. “Karena mata bayi masih sangat rentan,” kata Faza yang tengah melanjutkan kuliah S2 Psikologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nunuy Nurhayati

Nunuy Nurhayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus