Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengapa Kolesterol Tinggi Disebut Silent Killer?

Kolesterol tinggi dijuluki silent killer atau gangguan kesehatan yang berakibat mematikan secara diam-diam

20 Mei 2023 | 09.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol tinggi dijuluki silent killer atau gangguan kesehatan yang berakibat mematikan secara diam-diam. Kondisi ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Mengutip Times of India, kolesterol tinggi disebut silent killer, karena tidak menimbulkan gejala apa pun sampai kadarnya mencapai tingkat yang berbahaya.

Tentang kolesterol tinggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolesterol tinggi bisa terjadi ketika ada penumpukan zat lemak berlebihan yang juga disebut low-density lipoprotein (LDL). Itu kategori kolesterol jahat di dalam darah. 

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi hati dan juga bisaditemukan dalam makanan yang dikonsumsi. Namun, ketika melebihi batas normal, kolesterol jahat menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak. Plak akan menyempitkan arteri dan mengganggu aliran darah normal. 

Mengutip Medical News Today, kolesterol tinggi faktor risiko pemicu penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Kolesterol tinggi terjadi karena berlebihan mengonsumsi produk hewani, daging, keju, susu, cokelat, makanan yang dipanggang atau digoreng. Walaupun masih ada lagi penyebab kolesterol tinggi yang tersebab masalah medis. Itu sebabnya, penting untuk melakukan cek kesehatan.

Faktor yang meningkatkan kolesterol

Merujuk Mayo Clinic, faktor yang meningkatkan kolesterol tidak sehat, yaitu:

1. Diet yang tak tepat

Makan terlalu banyak lemak jenuh atau lemak trans menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol tidak sehat. Lemak jenuh ditemukan dalam potongan daging berlemak dan produk susu penuh lemak. Lemak trans terkandung makanan ringan atau makanan kemasan cepat saji.

2. Obesitas

Memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih berisiko kolesterol tinggi.

3. Kurang olahraga

Olahraga membantu meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) tubuh atau kolesterol baik.

4. Merokok

Merokok menurunkan kadar HDL, dan meningkatkan kadar LDL.

5. Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol meningkatkan kadar kolesterol total.

6. Usia

Anak-anak juga bisa mengalami kolesterol tinggi. Tapi, kolesterol tinggi jauh lebih umum dialami orang yang berusia di atas 40 tahun. Seiring bertambah usia, hati menjadi kurang mampu menghilangkan kolesterol LDL.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus