Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal 7 Penyakit Autoimun Selain Lupus

Penyakit autoimun umumnya tidak dapat disembuhkan, namun bisa dikurangi dampaknya. Kenali 7 penyakit ini untuk pencegahan.

15 Mei 2024 | 13.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh sebagai pertahanan untuk melawan penyakit. Namun sistem itu bisa balik menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Hal itu disebut dengan Penyakit autoimun. Saat terjadi sistem kekebalan tubuh menganggap jaringan tubuh sendiri sebagai ancaman dan menyerangnya. Selain lupus, ada beberapa penyakit autoimun lain yang perlu diketahui dan diwaspadai:

1. Artritis Reumatoid

Artritis reumatoid adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan sekitarnya. Gejala umumnya termasuk nyeri sendi, bengkak, dan keterbatasan gerak.

Menurut American College of Rheumatology, artritis reumatoid adalah penyakit autoimun yang paling umum dan paling sering dijumpai pada wanita antara usia 30-50 tahun, tetapi dapat terjadi pada orang-orang pada usia berapa pun.

2. Hashimoto's Thyroiditis (Tiroiditis Hashimoto)

Hashimoto's thyroiditis menyebabkan peradangan pada kelenjar tiroid dan mengganggu produksi hormon tiroid. Gejala penyakit ini termasuk kelelahan, kenaikan atau penurunan berat badan, dan perubahan suara.

Menurut MedlinePlus, penyakit hashimoto adalah penyakit autoimun yang paling umum pada kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan penurunan kadar hormon tiroid.

3. Vitiligo

Orang dengan vitiligo dapat mengalami peradangan pada kelenjar melanosit dan dapat menyebabkan hilangnya pigmen kulit. Gejala umum termasuk timbulnya lesi berupa daerah kulit yang tidak berpigmen. Vitiligo adalah penyakit autoimun yang paling umum pada kelenjar melanosit dan dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

4. Sindrom Sjögren

Sindrom Sjögren adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada kelenjar air mata dan kelenjar air liur. Gejala penyakit ini biasanya terjadi pada kelenjar air mata dan kelenjar air liur dan dapat menyebabkan mata dan mulut kering, banyak berkeringat, mata kering, dan kesulitan menelan.

5. Sindrom Guillain-Barré

Sindrom ini merupakan kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan pada sistem saraf perifer. Guillain-Barré dapat menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan, dan kesulitan bernapas. Menurut Cleveland Clinic, Guillain-Barré adalah penyakit autoimun yang paling umum pada sistem saraf perifer dan dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

6. Multiple Sclerosis

Multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sistem saraf sentral dan dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan, kesulitan berjalan, dan kesulitan berpikir. Multiple sclerosis umumnya berdampak pada sistem saraf sentral dan dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

7. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada kulit dan kuku. Gejala umum termasuk timbulnya lesi berupa plak berwarna merah atau kuning pada kulit dan kuku. Menurut Healthline, psoriasis adalah penyakit autoimun yang paling umum dan dapat disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Pilihan Editor: Jangan Hentikan Pengobatan Lupus Meski Sudah Dapat Remisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus