Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Color Season, Pembagian Warna Kulit dalam Empat Musim

Dengan memahami color season, seseorang dapat memilih pakaian, aksesori, atau makeup yang meningkatkan penampilan dan percaya diri.

29 Januari 2025 | 13.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Batik Chic melenggang Modest Fashion & Art Trade Show di Istanbul jadi momen perayaan modest fashion dan seni internasional/Foto: #Markamarie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkan Anda melihat atau membeli pakaian yang warnanya sangat cantik namun ketika dipakai malah membuat diri Anda terlihat pucat atau kusam? Mungkin warna pakaian tersebut tidak sesuai dengan color season Anda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Headcovers, color season merupakan konsep pemilihan warna yang disesuaikan dengan fitur individu, seperti warna kulit, rambut, dan mata sehingga menjadi personal color seseorang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Warna-warna ini dirancang untuk menonjolkan penampilan alami seseorang sehingga menciptakan kesan harmoni dan keseimbangan. Dengan memahami color season, seseorang dapat memilih pakaian, aksesori, atau makeup yang meningkatkan penampilan dan percaya diri.

Seasonal Color Analysis

Seorang seniman Swiss, Johannes Itten, dalam bukunya yang berjudul “The Art of Color”  menyatakan bahwa setiap individu memiliki ekspresi artistik yang unik. Berdasarkan pengamatannya terhadap murid-muridnya, ia menyadari bahwa mereka memilih warna berdasarkan preferensi pribadi. Dalam bukunya itu, Itten mengungkapkan bahwa warna tak hanya berhubungan dengan penampilan fisik, tetapi juga memberikan dampak psikologis pada individu.

Dalam menentukan color season, seseorang perlu dilakukan analisis oleh pakar bidang Color Analyst yang disebut dengan seasonal color analysis. Dilansir dari laman Wardah, seasonal color analysis merupakan metode yang pertama kali diperkenalkan oleh makeup artist Suzanne Caygill pada 1940-an. Metode ini bertujuan untuk menemukan palet warna yang paling sesuai dengan warna kulit seseorang.

Analisis warna ini sering digunakan di dunia mode dan kecantikan untuk membantu memilih warna pakaian, makeup, dan aksesori yang bisa meningkatkan penampilan serta menciptakan kesan stylish.

Empat Musim Warna

Melalui metode seasonal color analysis, individu dapat terbagi menjadi empat musim utama: semi (spring), panas (summer), gugur (autumn), dan dingin (winter). Setiap musim memiliki karakteristik warna tertentu yang dapat menonjolkan fitur alami seseorang.

Dilansir dari laman Verywell Mind, berikut penjelasan empat musim warna kulit seseorang:

1. Spring

Palet warna cerah dan hangat seperti peach, kuning pastel, dan hijau muda. Cocok untuk mereka dengan kulit hangat, rambut pirang, dan mata terang.

2. Summer

Warna dingin dan lembut seperti biru muda, lavender, dan abu-abu. Cocok untuk mereka dengan undertone dingin dan kontras rendah.

3. Autumn

Warna hangat dan kaya seperti cokelat, hijau zaitun, dan oranye. Palet ini sesuai untuk kulit hangat dengan rambut cokelat atau merah.

4. Winter

Warna dingin dan cerah seperti hitam, putih, dan biru kobalt. Cocok untuk mereka dengan kontras tinggi antara rambut, mata, dan kulit.

Menentukan Color Season

Dikutip dari laman Sky News, analisis untuk menentukan color season ini dilakukan dengan mencoba berbagai kain warna di dekat wajah seseorang untuk melihat bagaimana setiap warna mempengaruhi penampilan.

Dilansir dari laman Froyonion, seasonal color analysis mempertimbangkan tiga elemen utama:

1. Undertone

Undertone merujuk pada suhu warna kulit, apakah cenderung ke kuning (warm) atau biru (cool). Tes logam seperti menggunakan emas atau perak dapat membantu menentukan undertone seseorang. Emas menandakan warm undertone, sementara perak menunjukkan cool undertone.

2. Skin Tone

Skin tone mencakup kecerahan kulit yang dipengaruhi oleh melanin. Orang dengan kulit cerah cocok mengenakan warna terang, sedangkan yang berkulit gelap lebih baik memakai warna lebih gelap.

3. Individual chroma

Chroma berkaitan dengan kesan warna yang lebih abu-abu. Individu dengan chroma tinggi cocok dengan warna terang, sementara chroma rendah lebih baik dengan warna pastel atau soft.

Dengan mengetahui color season, seseorang dapat menghindari warna-warna yang membuat wajah terlihat pucat atau kusam. Palet warna yang sesuai dapat menonjolkan fitur wajah, memberikan kesan segar, dan meningkatkan rasa percaya diri. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus