Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Adrenalin merupakan salah satu hormon yang timbul akibat stres. Hormon ini akan membuat jantung berpacu lebih cepat, tangan berkeringat, dan membuat seseorang mencari tempat sebagai pelarian. Hormon ini dilepaskan saat seseorang melakukan sesuatu yang menantang atau berbahaya.
Situasi Menegangkan
Adrenalin atau dikenal juga dengan epinefrin adalah hormon yang dibuat dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal, yang merupakan kelenjar berbentuk topi yang berada di atas setiap ginjal. Kelenjar ini dibagi menjadi dua yaitu kelenjar luar (korteks adrenal) dan kelenjar dalam (medula adrenal). Kelenjar bagian dalam inilah yang menghasilkan adrenalin.
Mengutip dari laman Healthline, adrenalin juga dikenal sebagai "hormon fight or flight". Hormon ini muncul sebagai respons terhadap situasi yang menegangkan, mengasyikkan, berbahaya, atau mengancam. Adrenalin membuat jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan aliran darah ke otak dan otot, dan merangsang tubuh untuk membuat gula yang digunakan sebagai bahan bakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Adrenalin dimulai di otak. Saat seseorang merasakan situasi berbahaya atau stres, informasi itu dikirim ke bagian otak yang disebut amigdala. Area otak ini berperan dalam pemrosesan emosi. Kemudian amigdala mengirimkan sinyal ke bagian otak lain yang disebut hipotalamus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca juga : Menonton Film Horor Menimbulkan Efek Positif, Apa Saja Manfaatnya?
Hipotalamus adalah pusat komando otak. Bagian ini berkomunikasi dengan seluruh tubuh melalui sistem saraf simpatik. Hipotalamus mengirimkan sinyal melalui saraf otonom ke medula adrenal. Saat kelenjar adrenal menerima sinyal, mereka merespons dengan melepaskan adrenalin ke dalam aliran darah.
Saat berada di aliran darah, yang akan dilakukan adrenalin...
- Berikatan dengan reseptor pada sel hati untuk memecah molekul gula yang lebih besar, yang disebut glikogen, menjadi gula yang lebih kecil dan lebih mudah digunakan untuk memberi otot dorongan energi
- Mengikat reseptor pada sel otot di paru-paru, menyebabkan tubuh bernapas lebih cepat
- Merangsang sel-sel jantung untuk berdetak lebih cepat
- Memicu pembuluh darah berkontraksi dan mengarahkan darah ke kelompok otot utama
- Mengarahkan sel-sel otot di bawah permukaan kulit untuk merangsang keringat
- Berikatan dengan reseptor di pankreas untuk menghambat produksi insulin
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, beberapa aktivitas yang dapat memicu adrenalin yaitu aktivitas berbahaya, petualangan, dan olahraga ekstrim. Beberapa aktivitas ini yaitu panjat tebing, seluncur salju, lompat, terjung payung, dan menonton film horor.
WINDA OKTAVIA
Baca juga : Suka Tantangan? Ini Pilihan Destinasi Pemacu Adrenalin di Bali
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.