Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Ileus Paralitik, Gangguan Kontraksi Otot Usus yang Dapat Sebabkan Penumpukan Makanan

Penyumbatan atau obstruksi usus akibat ileus paralitik sering disebut dengan pseudo-obstruction.

6 Oktober 2022 | 10.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi usus. 123rf.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ileus paralitik merupakan suatu gangguan pada usus yang disebabkan melemah atau lumpuhnya otot usus. Ileus paralitik membuat makanan tidak dapat dicerna akibat terjadinya penyumbatan makanan di usus. Penyumbatan atau obstruksi usus akibat ileus paralitik sering disebut dengan pseudo-obstruction.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Cleveland Clinic, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan ileus paralitik, di antaranya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Operasi

Ileus paralitik paling umum terjadi setelah menjalani operasi, khususnya pada area dan organ di dalam perut. Gangguan pergerakan usus sering terjadi setelah operasi. Normalnya, aktivitas usus halus akan kembali normal dalam beberapa jam setelah operasi, sementara usus besar kembali normal dalam 3-5 hari pasca operasi. Namun jika terdapat gangguan, aktivitas usus akan akan kembali normal dalam jangka waktu yang lebih lama.

2. Peradangan

Peradangan rongga perut mengganggu fungsi usus. Peradangan dapat disebabkan oleh iritasi lokal atau infeksi toksik, seperti:

  • Apendisitis
  • Pankreatitis
  • Peritonitis
  • Gastroenteritis
  • Kolesistitis
  • Divertikulitis
  • Enterokolitis nekrotikans neonatus
  • Penyakit radang usus
  • Botulisme
  • Sepsis.

3. Obat-obatan

Obat-obatan yang diketahui dapat mempengaruhi yaitu:

  • antikolinergik
  • Opioid
  • Antidepresan trisiklik
  • Fenotiazin
  • Gangguan elektrolit.

Ketidakseimbangan elektrolit yang mungkin terkait meliputi:

  • Hipokalemia
  • Hiperkalsemia
  • Hipomagnesemia
  • Hipofosfatemia

Kondisi lain yang terkait dengan ileus paralitik meliputi:

  • Gagal ginjal
  • Kegagalan pernapasan
  • Pneumonia
  • Cedera sumsum tulang belakang
  • Iskemia arteri mesenterika
  • Ketoasidosis terkait diabetes
  • Hipotiroidisme
  • Serangan jantung
  • Penyakit tiroid

Mengutip Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, ileus paralitik dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah berikut:

  • Melakukan pemeriksaan dan pengobatan jika memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, terutama jika kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya ileus paralitik.
  • Tidak menggunakan obat-obatan secara sembarangan.

HATTA MUARABAGJA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus