Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mengenal Kopi Arabika, Kopi Aroma yang Sedikit Asam

Kopi arabika yang tumbuh di daerah pegunungan ini memiliki aroma yang berbeda dengan robusta.

1 Maret 2022 | 09.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja mengambil biji kopi arabika lokal yang baru digarang di pabrik kopi Aroma, Bandung, Kamis, 27 Januari 2022. Pabrik ini tetap menerapkan metode pengolahan termasuk peralatan yang sama sejak pertama berdiri. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Addis Ababa -Kopi Arabika yang berasal dari negara Ethiopia ini diyakini sebagai spesies kopi yang pertama kali dibudidayakan.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat kopi jenis ini mewakili sekitar 60 persen dari total produksi kopi di seluruh dunia. Hal ini barangkali bukan tanpa alasan, cita rasa yang kuat dan khas menjadikan kopi ini banyak
penikmatnya.

Sedikit mengenal Arabika, banyak ditemukan di daerah pegunungan Ethiopia. Tercatat Yaman sebagai daerah yang pertama kali membudidayakan jenis ini.

Antoine de Jussieu mendeskripsikan kopi ini secara ilmiah. Dia mempelajari spesimen dari Botanic Gardens of Amsterdam dan menamainya sebagai Jasminum arabicum. Lebih spesifik dalam Botanical Classification of Coffee yang ditulis oleh Charrier dan Berthaud menyebutkan Linnaeus menempatkan Arabika dalam genus Coffea pada tahun 1737.

Pohon kopi ini dibawa pertama kali ke Hawaii pada 1813 hingga mulai ditanam secara meluas pada tahun 1850. Namun di beberapa daerah, dahulu, tamanan kopi adalah gulma yang berkembang biak dengan cepat dan mengancam biodiversitas—invasif.

Seperti di Hutan Lindung Udawattakele dan Gannoruwa dekat Kandy, Sri Lanka, semak kopi juga merupakan spesies invasif yang bermasalah.

Di Indonesia, hasil produksi kopi secara umum pada tahun 2021 sebanyak 765.415 ton menurut data dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Kopi arabika sendiri banyak tumbuh di atas ketinggian 500 meter dpl dengan suhu yang cocok pada kisaran 15-24ÌŠ C. Akan tumbuh subur pada tanah yang kaya akan kandungan organiknya.

Kopi Arabika punya rasa sedikit asam dan warna yang tidak terlalu pekat. Ini tentu berbeda dengan jenis kopi yang marak di gemari, yaitu robusta yang cenderung memiliki rasa lebih pahit dan juga kasar.

RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga:
Sumatera Utara Punya 5 Jenis Kopi yang Nikmat, Wajib Dicicip dan Buat Oleh-oleh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus