Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenali Penyebab dan Gejala Somatoform

Psikiater atau psikolog yang membuat diagnosis gejala merujuk penilaian terhadap sikap dan perilaku dengan gejala gangguan somatoform

14 Agustus 2022 | 19.03 WIB

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi somatoform termasuk sulit diperiksa karena seseorang yang mengalami gangguan itu sangat yakin gejala dan perasaan tertekan bisa dijelaskan melalui penyebab fisik medis. Padahal, gejala itu merupakan akibat dari mental atau emosional bukan dari penyebab fisik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika dokter tidak menemukan alasan fisik gejala, maka akan disarankan bertemu psikiater atau psikolog. Masalah kesehatan mental yang menyebabkan seseorang mengalami gejala fisik tubuh sebagai respons terhadap tekanan psikologis  Biasanya, gangguan ini terjadi karena seseorang terlalu stres. Mengutip WebMD, psikiater atau psikolog yang membuat diagnosis gejala merujuk penilaian terhadap sikap dan perilaku dengan gejala gangguan somatoform.

Penyebab somatoform

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seseorang yang somatoform tidak memalsukan gejala penyakit dan masalah lain terlepas penjelasan fisik gejala ditemukan atau tidak. Biasanya, gejala muncul setelah peristiwa traumatis dan berlangsung selama beberapa pekan atau bulan.  Akibatnya, tekanan dari gejala secara signifikan mempengaruhi fungsi tubuh sehari-hari.

Pemeriksaan gangguan somatoform, dokter perlu memastikan keluhan dan gejala yang dirasakan pasien benar-benar tak ditemukan penyebabnya. Sebab itu, pemeriksaan yang lengkap dan teliti tetap perlu dilakukan.

Mengutip Verywell Mind, tak ada penyebab pasti mengenai gangguan somatoform. Tapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena gangguan somatoform, yaitu:

  1. Faktor genetik
  2. Riwayat pelecehan fisik atau seksual
  3. Riwayat memiliki penyakit serius saat kecil
  4. Kecenderungan berpikir negatif
  5. Kemampuan yang buruk untuk mengekspresikan emosi
  6. Mudah merasa nyeri secara fisik atau terganggu secara emosi saat linu
  7. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
  8. Memiliki orientasi prestasi yang tinggi
  9. Somatisasi orang tua
  10. Tekanan akademik
  11. Adanya intimidasi dari lingkungan

Gejala somatoform

Gejala psikologis seseorang yang somatoform mempengaruhi jaringan fungsi tubuh. Adapun itu seperti masalah neurologis, gangguan makan, kecemasan, ketakutan yang berlebihan terhadap perpisahan, fobia, depresi, dan tak bicara kepada orang tertentu.

Mengutip WebMD, seseorang yang mengalami gangguan somatoform juga memiliki gejala fisik umum, yaitu:

  1. Rasa sakit, seperti sakit mulas terus-menerus, pusing, nyeri sendi, dan lain-lain,
  2. Konsentrasi yang buruk, pusing, dan kemurungan,
  3. Timbulnya penyakit, seperti flu akut atau demam kelenjar
  4. Hilang sensasi atau gerakan tubuh
  5. Kehilangan atau gangguan fungsi motorik dan kejang

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus