Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin bingung mencari tempat hang out ketika sudah pukul 09.30 saat di Taiwan. Saat pekerjaan rumah Anda sudah beres, piring-piring sudah dicuci, televisi sudah menyala seharian, dan masih terlalu pagi untuk tidur, Anda bisa memilih berwisata ke pasar malam di negara itu.
Seperti dilansir keterangan pers dari Taipei Economic and Trade Office pada 12 Agustus 2020, pasar malam di Taiwan biasanya buka hingga tengah malam. Orang memakan camilan dan berbelanja berbagai pernak-pernik sambil jalan-jalan dengan orang terkasih. Tempat hiburan itu juga menawarkan berbagai permainan kecil untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.
Pada dasarnya pasar malam di Taiwan berisi berbagai jenis warung makan, warung minuman, toko yang menjual pakaian dan berbagai suvenir, serta segala macam fasilitas hiburan kecil (seperti anak panah, kelereng). Semua orang dapat dengan bebas masuk dan keluar untuk berbelanja.
Anda bisa menikmati keindahan pasar malam sejak sore hari atau waktu makan malam hingga pukul 01.00-02.00 ini hari. Hampir semua kota besar di Taiwan memiliki pasar malam. Beberapa pasar malam dibuka setiap hari, dan pula yang dibuka dua atau tiga hari dalam sepekan.
Diperkirakan ada sekitar 400 pasar malam di negeri itu dengan berbagai ukuran tempat dan jam operasional. Sebagian besar pasar malam berada di tempat terbuka, dan beberapa lagi berada di ruang tertutup. Salah satu yang terkenal di Taiwan Utara adalah pasar malam Shilin. Terdapat lebih dari 300 kios yang menawarkan berbagai makanan dan hiburan di pasar itu. Kerumunan orang yang mengunjungi pasar malam Shilin pada akhir pekan dan hari libur sangat padat dan berdesakan. Jika tidak hati-hati, tidak jarang kerabat dan teman yang jalan beriringan dengan Anda bisa terpisah.
Jika berbicara tentang pasar malam, kesan pertama bagi kebanyakan orang adalah makanannya. Jajanan pasar malam yang paling klasik dan umum adalah fried chicken steak, tiram goreng, tahu bau, dan sate panggang arang. Fried chicken steak Taiwan memiliki ciri kulit yang renyah dan sari daging yang istimewa, serta ukurannya lebih besar dari ukuran wajah. Setelah digoreng lalu dibakar di atas arang untuk menambah cita rasanya. Walau fried chicken steak Taiwan sudah bisa disantap di Jakarta, tapi rasanya agak berbeda bila Anda mencobanya saat di Taiwan.
Pasar malam lainnya memiliki beragam kuliner makanan, ada sekitar puluhan warung makanan di pasar malam pada umumnya, bahkan ratusan warung makan bila Anda mengunjungi pasar malam yang besar. Tentu saja orang tidak akan menyantap semua jenis makanan dalam satu malam. Jadi bagaimana cara memilih makanan favorit di antara banyaknya deretan warung kuliner yang memikat selera ini?
Tips paling mudah adalah dengan melihat warung kuliner mana yang paling diburu orang. Sudah barang tentu biasanya orang akan mengular dan rela menunggu giliran. Ada pula kedai beef steak di pasar malam Taiwan. Hanya dengan menyiapkan NT 150 dollar alias (Rp 75 ribu), Anda sudah bisa duduk menikmati beef steak besar di atas hot plate. Harga itu biasanya sudah termasuk pasta, sayuran dan telur ceplok.
Setelah puas makan dan minum di pasar malam, tentu Anda butuh aktivitas ringan. Biasanya terdapat banyak stan fasilitas hiburan di pasar malam, seperti lempar panah atau tembak balon, mesin lempar bola basket, ring loop, mesin capit boneka, atau tangkap ikan mas dan kelereng kesayangan anak. Di pasar malam yang lebih besar, bahkan ada komidi putar, mobil bumper, dan roller coaster kecil untuk permainan anak-anak. Biasanya fasilitas hiburan ini juga akan memberikan hadiah berdasarkan ‘prestasi pemain’. Misalnya jika Anda menembak 6 balon dengan 6 anak panah sekaligus, Anda bisa mendapatkan boneka terbesar di stand tersebut. Tidak heran, pasar malam menjadi salah satu tempat favorit anak-anak, karena selain bisa makan, minum dan bermain, juga bisa memenangkan hadiah.
Selain makan, minum, dan bersenang-senang, nilai jual lain dari pasar malam Taiwan adalah mengajak orang-orang berbelanja. Biasanya barang-barang yang dijual di pasar malam tidak terlalu besar atau terlalu mahal, seperti baju, topi, tas, dan aksesoris dekorasi yang disukai anak remaja. Selain itu, peralatan dapur yang biasa digunakan ibu rumah tangga dan aksesoris ponsel yang disukai semua orang biasanya juga dapat ditemukan di pasar malam. Di sekitar pasar malam yang berskala relatif besar, biasanya terdapat sejumlah toko perlengkapan olahraga yang menjual sepatu olahraga, toko fashion, toko handphone, dan toko obat kosmetik yang berlokasi di perempatan pasar malam yang banyak orang berlalu lalang, dan waktu bukanya juga bersamaan dengan waktu buka pasar malam hingga tengah malam.
Pergi ke pasar malam merupakan salah satu budaya umum masyarakat Taiwan. Anda tidak perlu berdandan dan berpakaian mewah saat hendak menikmati hiruk pikuk pasar malam. Banyak orang pergi ke sana hanya mengenakan T-shirt dan celana pendek. Pasar malam juga menjadi objek wisata yang tidak dilewatkan turis asing ketika berlibur ke Taiwan.
Sebagian pedagang pasar malam fasih berbahasa asing dalam melayani turis. Mereka menggunakan bahasa Inggris saat menyapa pelanggan, sekaligus ahli menanggapi turis lainnya dalam bahasa Jepang.
Jangan heran pula bila Anda dilayani dengan bahasa Indonesia saat di pasar malam Taiwan. Maklum, sudah banyak warga Indonesia yang bekerja, belajar dan tinggal di negeri itu. Apakah Anda berniat merasakan kehangatan suasana budaya pasar malam Taiwan setelah pandemi berlalu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini