Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Horoskop dalam astrologi menunjukkan posisi relatif matahari, bulan, planet-planet, dan tanda-tanda zodiak naik. Horoskop digunakan untuk memberikan informasi tentang masa kini dan untuk memprediksi peristiwa yang akan datang. Biasanya, horoskop juga dapat merencanakan momen kelahiran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk britannica, para astrolog juga menggunakan horoskop menjadi bagian astrologi untuk menganalisis karakter dan memprediksi masa depan. Hal ini sesuai dengan keyakinan bahwa setiap benda langit memiliki karakter mitologinya sendiri yang dimodifikasi sesuai hubungan geometrisnya dengan benda langit lainnya pada saat tertentu. Selain itu, segala sesuatu di alam semesta memiliki keterkaitannya satu sama lain. Satu planet atau benda langit akan memengaruhi planet atau benda langit lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejarah Horoskop
Beberapa bentuk astrologi muncul dalam berbagai sistem kepercayaan dalam budaya kuno. Pada masa Tiongkok kuno, bangsawan memandang gerhana atau bintik matahari sebagai tanda kebaikan atau keburukan bagi kaisar mereka. Padahal, tanda-tanda itu telah diperkirakan kurang berlaku untuk kehidupan individu lain.
Lalu, Sumarian dan Babilonia, sekitar pertengahan milenium kedua sebelum masehi (SM) memiliki banyak praktik ramalan. Mereka memiliki gagasan bahwa mengamati planet dan bintang adalah cara untuk melacak dewa berada di langit sehingga dapat ditelusuri ke tablet Venus Ammisaduqa. Di sisi lain, orang Mesir kuno menyumbangkan gagasan bahwa pola bintang membentuk rasi bintang sehingga matahari tampak "bergerak" pada waktu tertentu sepanjang tahun.
Semua gagasan tersebut bersatu ketika Alexander Agung menaklukkan Mesir sekitar 330 SM. Menurut Direktur Citizen Science di Konsorsium Pendidikan Ilmu Luar Angkasa NASA, Sten Odenwald, terdapat banyak pertukaran gagasan terkait benda-benda langit yang membuat orang Yunani bergabung dengan ide ramalan menggunakan planet.
Selain itu, orang Yunani juga mendalami matematika dan logika sehingga dapat menyusun banyak aturan tentang bagaimana sesuatu tersebut dapat berhasil. Sampai akhirnya, logika tersebut mengarah pada penciptaan tanda-tanda zodiak yang sudah dikenal luas sampai sekarang.
Mengacu Time, adapun logika yang mereka gunakan dengan merenungkan garis lurus yang ditarik dari bumi melalui matahari dan keluar ke angkasa melampaui tata surya, tempat bintang-bintang berada. Kemudian, bumi mengikuti orbitnya mengelilingi matahari. Garis imajiner ini akan berputar, menunjuk ke bintang yang berbeda selama satu perjalanan (satu tahun) lengkap mengelilingi matahari. Semua bintang yang terletak dekat dengan cakram datar imajiner yang tersapu oleh garis imajiner ini berada dalam zodiak. Rasi bintang dalam zodiak hanya rasi bintang yang ditunjukkan oleh garis lurus imajiner ini dalam perjalanannya selama satu tahun.
Tanda atau Bintang dalam Zodiak
Selama periode Yunani Kuno dalam merenungkan pemikiran benda langit tersebut, mereka juga menghasilkan pemikiran terkait tanda-tanda zodiak 12 bintang yang masih dikenal luas oleh banyak orang sampai sekarang. Tanda zodiak atau bintang dalam horoskop adalah Aries (21 Maret-19 April), Taurus (20 Mei-20 Mei), Gemini (21 Mei-20 Juni), Cancer (21 Juni-22 Juli), Leo (23 Juli-22 Agustus), Virgo (23 Agustus-22 September), Libra (23 September-22 Oktober), Scorpio (23 Oktober-21 November), Sagitarius (22 November-21 Desember), Capricorn (22 Desember-19 Januari), Aquarius (20 Januari-18 Februari), dan Pisces (19 Februari-20 Maret). Tanda-tanda zodiak ini dinamakan rasi bintang dan dicocokkan dengan tanggal berdasarkan hubungan yang jelas antara penempatannya di langit dan matahari.
Orang Babilonia telah membagi zodiak menjadi 12 tanda yang sama pada 1500 SM dan dimasukkan ke dalam ramalan Yunani. Astronom Ptolemy, penulis Tetrabiblos membantu memopulerkan 12 tanda zodiak dalam horoskop ini. Selain itu, matahari juga bergerak melalui tanda-tanda ini secara teratur sepanjang tahun yang dikodifikasikan oleh Ptolemy.
Pilihan Editor: Jangan Salah Kaprah, Begini Perbedaan antara Shio dan Zodiak