Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Menkes Tekankan Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara Bagi Perempuan Berusia di Atas 40 Tahun

Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan untuk deteksi dini kanker payudara bagi perempuan di atas usia 40 tahun. Ini alasannya.

13 Desember 2024 | 08.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan untuk deteksi kanker payudara bagi perempuan di atas usia 40 tahun. Dalam kunjungannya ke RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara pada Sabtu, 7 Desember 2024, Budi mengatakan kanker payudara masih menjadi penyebab kematian tertinggi perempuan di Indonesia untuk penyakit kanker.

“Kanker ini kenapa banyak yang meninggal? Karena ketahuannya terlambat, setelah stadium tiga atau stadium empat. Padahal, kalau bisa deteksi dini di stadium satu atau dua, kemungkinan hidupnya atau survivability rate-nya tinggi sekali dengan teknologi yang sekarang,” kata Budi Gunadi Sadikin, Sabtu, 7 Desember 2024 seperti dikutip dari laman Kemkes.go.id.

Budi juga meminta agar perempuan tidak ragu untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Ia mengatakan skrining kanker payudara akan menjadi bagian dari program skrining kesehatan yang akan diberikan pada perempuan dengan usia di atas 40 tahun. Budi menyebut pemeriksaan kanker payudara sebenarnya dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas dengan memanfaatkan USG.

“Saya juga sudah ngomong ke kolegium, yuk, diturunkan (kemampuan) kompetensinya (ke dokter umum), agar 10.000 USG (di puskesmas) itu tidak hanya untuk memeriksa ibu hamil, tapi juga bisa untuk memeriksa skrining kanker payudara oleh dokter umum,” kata Budi.

Dengan demikian, kata Budi, jika ada indikasi kanker payudara dapat dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan biopsi dengan prosedur pengambilan sampel jaringan, sel, atau cairan tubuh untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Budi menyebut alasan perempuan enggan melakukan deteksi kanker payudara adalah kekhawatiran akan hasilnya. Padahal, menurut Budi kanker sebaiknya dideteksi sejak dini untuk mendapat peluang hidup lebih besar jika terdeteksi lebih awal.

“Jadi, kenapa banyak perempuan nggak mau di-mamografi? Karena mereka takut menerima kenyataan kalau ada apa-apa. Padahal, saya yang bukan dokter saja tahu kalau ketahuan stadium satu lebih baik daripada ketahuannya di stadium tiga,” ujar Budi.

Kunjungan Budi ke RSUD Bahteramas ialah untuk melihat kondisi berbagai alat kesehatan yang diperoleh RSUD Bahteramas melalui dana Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network (SIHREN). Dalam kunjungan tersebut, Menkes Budi mengecek fungsi mamografi yang diberikan Kemenkes pada 2023. Menurut Budi Gunadi Sadikin, pemberian mamografi melalui mekanisme SIHREN ditujukan agar RSUD dapat melakukan deteksi dini kanker payudara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus