Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang cerdas kerap dikaitkan dengan kesulitan kompetensi sosial dan sering dianggap sebagai kutu buku yang sangat sulit untuk melakukan interaksi timbal balik.
Dikutip dari Psychologt Today, ini memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Namun, asumsi tersebut banyak yang keliru, maka penting untuk tidak menilai seseorang terlalu cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Bolde, berikut mitos umum mengenai orang cerdas yang perlu dipertimbangkan lagi:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rendah hati
Sikap rendah hati tak memiliki korelasi dengan kecerdasan. Memang ada orang cerdas yang rendah hati, tapi ada pula yang sebaliknya. Semua tergantung pada siapa dia dan bagaimana dibesarkan.
Sombong
Memang ada orang cerdas yang sombong dan gemar meremehkan orang lain yang dianggap tak punya level intelektual atau sosial setara, namun hal itu tidak dapat dipukul rata, ada juga yang memperlakukan orang dengan baik dan hormat.
Bekerja di level atas
Kecerdasan memang bisa melambungkan karir seseorang dan tak ada yang melakukan pekerjaan kasar, buruh rendahan, atau hidup di jalan. Kecerdasan memang membuka peluang mendapatkan pekerjaan yang baik tapi tak semua orang pintar beruntung mendapatkannya.
Selalu benar
Sebagian orang barangkali merasa apa yang diucapkan orang pintar selalu benar. Tapi ingat, mereka juga manusia yang tak luput dari kesalahan dan punya keterbatasan.
Tampak aneh dan canggung
Orang pintar biasanya digambarkan tipikal orang aneh dan canggung dengan kacamata tebal dan selera berbusana yang payah. Jangan salah, banyak orang cerdas yang tampil trendi dan menawan dengan pakaian yang modis.
Tak suka percakapan dangkal
Orang cerdas sering dicap tak suka percakapan dangkal. Mereka selalu menginginkan pembahasan yang mendalam soal politik, sastra, filosofi, musik, dan banyak lagi. Tapi itu hanya mitos. Tak sedikit orang pintar yang lebih suka percakapan ringan seperti soal cuaca atau pertandingan sepakbola.
Serba Tahu
Meskipun orang cerdas banyak membaca, menambah pengetahuan, dan mencari tahu. Tapi bukan berarti mereka paham segalanya karena kebanyakan hanya menguasai area atau bidang yang ditekuni.
Sementara itu, sebuah penelitian menunjukan adanya penurunan daya tarik pada tingkat kecerdasan yang ekstrem disebabkan oleh kesulitan kompetensi sosial yang dikaitkan dengan orang-orang dengan kecerdasan tinggi. Banyak orang cerdas telah lebih dulu dilabeli dengan asumsi-asumsi yang berkembang di masyarakat seperti diatas.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | YAYUK WIDIYARTI
Pilihan editor: 7 Ciri-ciri Orang Cerdas, Ada yang Suka Menyendiri