Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Optimalkan Peran Posyandu untuk Mencegah Stunting

Peneliti mengatakan penguatan posyandu di seluruh daerah merupakan salah satu kunci penting dalam upaya penurunan prevalensi anak stunting.

9 Desember 2022 | 22.46 WIB

Ilustrasi stunting. freepik.com
Perbesar
Ilustrasi stunting. freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan posyandu menjadi upaya strategis dalam program penurunan prevalensi stunting. Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Masdalina Pane, mengatakan penguatan posyandu di seluruh daerah merupakan salah satu kunci penting dalam upaya penurunan prevalensi kekerdilan atau stunting.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) itu menjelaskan penguatan posyandu dapat dilakukan dengan cara semakin mendekatkan posyandu ke masyarakat. Dia juga mengatakan keberadaan posyandu sangat efektif karena menjadi garda terdepan upaya mendukung optimalisasi tumbuh kembang balita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Selain dapat menjadi tempat pemeriksaan pertama bagi balita, pemantauan tumbuh kembang anak hingga pemberian vaksinasi, di mana semuanya mendukung upaya pencegahan stunting pada balita," jelasnya.

Pane menambahkan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pencegahan stunting kepada masyarakat, khususnya para orang tua, juga dapat dilakukan di posyandu. "Dengan terus memperkuat peran posyandu diharapkan akan mendukung upaya mewujudkan generasi emas dan berkualitas. Ketika seorang anak diperiksa di posyandu diketahui mengalami permasalahan dalam tumbuh kembangnya maka bisa langsung ditindaklanjuti," paparnya.

Optimalkan posyandu
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr. Yudhi Wibowo, mengatakan keberadaan posyandu perlu terus dioptimalkan karena berperan penting dalam upaya penurunan prevalensi kekerdilan atau anak stunting.

"Posyandu berperan penting, salah satunya untuk melakukan deteksi dini terkait kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak melalui buku kesehatan ibu dan anak atau buku KIA," kata Yudhi.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan program penurunan prevalensi kekerdilan atau stunting memerlukan komitmen kuat dari seluruh pimpinan daerah. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto, mengatakan salah satu hal prioritas yang perlu dilakukan pemda dalam penurunan stunting adalah komitmen dan konsistensi yang kuat dari pimpinan daerah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus