Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti menganalisis seputar berdiri terlalu lama terhadap lebih dari 46 penelitian yang melibatkan 1.184 partisipan, dengan rata-rata usia 33 tahun. Sebanyak 60 persen di antaranya adalah laki-laki, dengan berat badan rata-rata 143 pon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasil studi ini menunjukkan bahwa berdiri membakar 0,15 kalori lebih banyak per menit dibandingkan duduk. Jika seseorang dengan berat 143 pon berdiri selama enam jam sehari, mereka dapat membakar tambahan 54 kalori per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari sekadar pengaruh terhadap berat badan, aktivitas otot yang terjadi saat berdiri juga dikaitkan dengan penurunan risiko stroke dan serangan jantung, kata para peneliti. Dr. Francisco Lopez-Jimenez, Kepala Kardiologi Preventif di Mayo Clinic dan penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa manfaat berdiri bisa lebih luas daripada yang selama ini diperkirakan.
Menurut Lopez-Jimenez, salah satu alasan mengapa berdiri membakar lebih banyak kalori adalah karena orang cenderung lebih banyak bergerak saat berdiri. "Berdasarkan penelitian kami, berdiri jelas lebih membakar kalori daripada duduk, karena jumlah dan volume otot yang digunakan lebih besar," katanya dalam wawancara dengan Healthline.
Namun, meskipun berdiri memiliki manfaat, penelitian lain di American Journal of Epidemiology (2017) mengingatkan bahwa berdiri terlalu lama justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Lopez-Jimenez juga menekankan bahwa berdiri dalam waktu lama tidak cocok untuk semua orang, terutama mereka yang memiliki masalah sendi atau pembuluh darah. Meski demikian, ia tetap menganjurkan untuk bangkit dari posisi duduk dan bergerak, seperti berjalan-jalan.
Selain itu, berdiri terlalu lama tanpa gerakan tubuh, meskipun dalam waktu singkat, dapat menyebabkan kelelahan dan ketidaknyamanan. Penelitian dalam Brazilian Journal of Physical Therapy (2022) menunjukkan bahwa pekerja kantor yang menggunakan standing workstation memiliki tingkat kelelahan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang duduk atau berdiri secara bergantian.
Ketegangan fisik yang timbul, seperti rasa sakit pada tulang belakang, panggul, lutut, dan kaki, serta kekakuan pada otot leher dan bahu, adalah efek yang sering dirasakan akibat berdiri terlalu lama. Namun, dampak ini dapat bervariasi pada setiap individu.
HEALTHLINE | SILOAM HOSPITALS
Pilihan editor: Cara Alami Atasi Penyakit Jantung Tanpa Obat-obatan