Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang mungkin punya kebiasaan tidur yang sama setiap hari, termasuk posisi. Jika telah menempati posisi yang sama di ranjang sejak anak-anak, Anda mungkin tidak secara sadar melakukannya setiap malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Posisi dan postur tidur kebiasaan dapat menunjukkan informasi penting tentang kesehatan. Tetapi, apakah posisi tidur yang teratur benar-benar ada hubungannya dengan kepribadian seperti yang dikatakan beberapa ahli? Berikut penjelasannya, seperti dilansir dari Healthline.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hubungan antara posisi tidur dan kepribadian
Anda mungkin tidak terlalu memikirkan arti posisi tidur pada umumnya selain keinginan untuk mendapatkan kenyamanan yang optimal saat tidur. Namun, beberapa psikolog dan pakar tidur menyebutkan kepribadian dapat menjadi faktor dalam posisi tidur dan menunjukkan sifat dan perilaku.
Profesor dan pakar tidur Chris Idzikowski mensurvei lebih dari 1.000 orang dewasa Inggris untuk mengungkap hubungan antara posisi tidur dan kepribadian. Dia menggunakan hasil ini untuk menarik hubungan antara posisi tidur umum dan ciri-ciri kepribadian. Berikut beberapa temuannya.
-Posisi seperti janin dalam perut adalah yang paling umum, terutama di kalangan wanita. Posisi ini dapat dikaitkan dengan rasa malu dan kepekaan.
-Orang yang tidur di satu sisi dengan tangan terulur mungkin bersikap terbuka tetapi agak curiga. Mereka juga cenderung bertahan dengan keputusan mereka.
-Posisi tidur dengan tangan di atas atau di bawah bantal terkait dengan sifat ramah dan tidak suka kritik. Tapi, hasil ini kemungkinan besar masih belum dipastikan akurasinya.
Sebuah survei tentang posisi tidur di antara orang Amerika Serikat yang dilakukan oleh Better Sleep Council (BSC) menghasilkan beberapa wawasan lain. Berikut singkatnya.
-Orang yang tidur dalam posisi di satu sisi dengan kedua lengan ke bawah percaya mereka cukup tidur dan lebih sehat dari orang yang lebih memilih posisi lain.
-Orang yang memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi cenderung memilih posisi janin daripada yang tamat pendidikan rendah.
-Generasi X dan milenial lebih cenderung memilih tidur perut daripada baby boomer. Baby boomer, di sisi lain, lebih cenderung tidur di satu sisi dengan tangan terentang.
-Orang introvert lebih cenderung menghindari tidur tengkurap dengan tangan terangkat.
Sekali lagi, survei tidak sama dengan uji coba terkontrol dan studi ilmiah lain dan pakar tidur lain kurang yakin tentang hubungan antara tidur dan kepribadian. Psikolog dan peneliti tidur Jade Wu mencatat dia tidak mengetahui adanya hubungan antara posisi tidur dan kepribadian. Terlebih lagi, sejumlah sumber online melaporkan bahwa Idzikowski sendiri tidak menganggap temuannya sebagai bukti konklusif.
Hubungan antara posisi tidur dan kesehatan
Ada lebih banyak bukti yang menghubungkan posisi tidur dengan aspek kesehatan dan kebugaran tertentu, baik positif maupun negatif. Inilah yang perlu diketahui tentang setiap posisi tidur.
Tidur menyamping
Para ahli sering merekomendasikan tidur miring karena posisi ini dapat membantu meredakan dengkuran dan memperbaiki pencernaan. Namun, jika tidur miring ke kanan, Anda mungkin melihat gejala asam lambung yang memburuk atau masalah pencernaan lain. Tidur miring ke kiri membuat perut tetap di bawah kerongkongan dan membuat asam lambung lebih sulit naik.
Tidur menyamping selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan kesehatan ibu dan janin, tetapi sisi kiri juga disukai. Tidur miring ke kiri tidak hanya mengurangi mulas tetapi juga membantu melancarkan aliran darah dan mengurangi tekanan pada rahim. Tidur miring juga dapat membantu meredakan nyeri punggung bawah dan meningkatkan kesejajaran tulang belakang. Tetapi, Anda mungkin akan kesulitan tidur miring jika mengalami nyeri leher atau bahu.
Tidur tengkurap
Meskipun tengkurap perut mungkin memiliki beberapa manfaat untuk mengatasi apnea tidur obstruktif dan mendengkur kronis, hal itu juga membuat stres pada leher dan punggung bagian bawah, terutama jika tidur di kasur yang lebih empuk. Ketegangan ini dapat membuat tulang belakang tidak sejajar dan menyebabkan nyeri siang hari yang berkepanjangan.
Tidur tengkurap umumnya tidak disarankan karena dapat menyebabkan nyeri punggung dan leher. Jika kepala selalu menghadap ke arah yang sama, Anda mungkin akan mulai merasakan kekakuan di siang hari tak lama kemudian. Namun, jika pernah mencoba dan gagal merasa nyaman dengan posisi lain, tidur tengkurap mungkin adalah posisi terbaik. Coba ubah arah kepala secara teratur daripada selalu menghadap ke kiri atau kanan.
Memilih bantal yang datar dan tipis, atau tanpa bantal sama sekali, dapat membantu mencegah sakit leher. Menambahkan bantal di bawah panggul juga dapat membuat perbedaan besar pada punggung kaku dan nyeri. Pertimbangkan juga kasur. Kasur yang lebih keras dapat membantu menjaga tulang belakang tetap sejajar, mencegah rasa sakit dan meningkatkan kualitas tidur.
Tidur terlentang
Tidur miring atau tengkurap dapat meningkatkan tekanan intraokular, salah satu faktor risiko glaukoma. Jika memiliki kulit sensitif, Anda mungkin juga memperhatikan menekan wajah ke bantal dapat menyebabkan lebih banyak jerawat, iritasi, atau bahkan kerutan saat bangun. Meskipun tidur terlentang dapat memberikan manfaat pada usia berapa pun, dokter anak menyarankan untuk menidurkan bayi terlentang untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) karena punggung tidak selalu terbaik untuk orang dewasa.
Bagaimana dengan sakit punggung? Beberapa orang dengan nyeri punggung bawah atau leher mendapati tidur terlentang memperburuk rasa sakit. Bagi yang lain, tidur terlentang adalah satu-satunya posisi yang memberikan kelegaan.