Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

5 Bahaya Tidur Bersama Hewan Peliharaan

Bagi mereka yang rentan terhadap infeksi atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, tidur bersama hewan peliharaan bisa berdampak serius.

8 Oktober 2024 | 10.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur bersama hewan peliharaan mungkin terdengar menyenangkan dan menenangkan bagi beberapa orang. Namun ada risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Meski kehadiran anjing atau kucing di tempat tidur bisa memberi rasa nyaman, hewan peliharaan juga dapat membawa dampak yang berbahaya bagi manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi mereka yang rentan terhadap infeksi atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, kebiasaan ini bisa berdampak serius. Berikut lima bahaya tidur bersama hewan peliharaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Alergi

Meskipun memiliki alergi, banyak orang yang tetap memilih untuk hidup bersama hewan peliharaan. Kebiasaan tidur bersama hewan peliharaan dapat memperparah gejala alergi seperti asma, rinitis alergi, dan dermatitis. Bahkan bagi mereka yang tidak memiliki alergi terhadap bulu hewan, paparan terhadap alergen lain seperti tungau debu, serbuk sari, dan jamur yang menempel pada bulu hewan selama tidur dapat memicu reaksi alergi.

2. Paparan Parasit

Tidur bersama hewan peliharaan tidak hanya memicu alergi, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi parasit dan penyakit menular. Kutu, caplak, dan cacing dapat berpindah dari hewan ke manusia. Selain itu, hewan peliharaan dapat membawa bakteri berbahaya di mulut dan bulunya, terutama bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Penyakit seperti leptospirosis dan salmonellosis adalah beberapa contoh penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.

3. Kuman

Kuman yang dibawa hewan peliharaan ke dalam rumah dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Di satu sisi, paparan terhadap beragam bakteri dan mikroba bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia. Namun, di sisi lain, hewan peliharaan juga bisa membawa bakteri, virus, dan parasit yang berbahaya, yang berisiko bagi keluarga yang tinggal bersama mereka. Karena itu, orang-orang yang rentan terhadap infeksi, memiliki sistem kekebalan yang lemah, atau memiliki luka terbuka mungkin sebaiknya menghindari tidur dengan hewan peliharaan.

4. Gigitan

Gigitan dari hewan peliharaan Anda bisa menyebarkan infeksi dan menimbulkan cedera. Anjing cenderung lebih sering menggigit ketika mereka tiba-tiba terbangun dari tidur. Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi terkena gigitan anjing dibandingkan orang dewasa yang mungkin membutuhkan perawatan medis.

Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakmampuan anak-anak untuk mengenali tanda-tanda ketakutan atau agresi pada anjing, atau karena mereka lebih sering berada dekat dengan wajah anjing. Ini tidak berarti anak-anak tidak boleh tidur bersama anjing, namun orang tua mungkin ingin menghindari membiarkan anak-anak tidur dengan anjing besar atau anjing yang sebelumnya menunjukkan perilaku agresif.

5. Memburuknya Kualitas Tidur

Jika Anda memiliki anjing atau kucing yang tidurnya tenang, mungkin kehadiran hewan peliharaan di tempat tidur Anda tidak mengganggu. Faktanya, menurut peneliti dari Australia, sekitar setengah dari pemilik hewan peliharaan membiarkan hewan peliharannya tidur di tempat tidur.

Sulit membayangkan kebiasaan ini akan umum jika benar-benar mengganggu kualitas tidur. Namun, sebuah studi dari Mayo Clinic pada 2017 yang meneliti pengaruh anjing terhadap tidur manusia di rumah menemukan bahwa secara umum, tidur dengan anjing di dalam kamar tidak mengganggu, tetapi membiarkan anjing tidur di tempat tidur dapat mengganggu tidur.

HEALTH | SLEEP FOUNDATION | AARP.ORG

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus