Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pemicu Kebiasaan Buruk Datang Terlambat dan Sering Dianggap Remeh

Saat ada janji, Anda termasuk yang sering terlambat. Berikut beberapa penyebab yang sering membuat orang terlambat dan cara mengatasinya.

4 November 2023 | 23.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita telat kerja. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan buruk datang terlambat sudah mendarah daging bagi sebagian masyarakat Indonesia. Saat ada janji dengan teman atau ke kantor, Anda termasuk yang sering datang terlambat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk beberapa kesempatan, telat mungkin tidak masalah. Namun, ketika berulang kali datang terlambat maka orang akan menganggap Anda tidak menghargai mereka, tidak profesional, sampai akhirnya tak ada yang percaya jika Anda tiba tepat waktu jika ada janji.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebiasaan buruk datang terlambat populer dengan sebutan ngaret mungkin tidak sengaja Anda lakukan atau disebabkan faktor eksternal. Berikut beberapa penyebab yang sering membuat orang terlambat dan cara mengatasinya, dikutip dari Purewow.

Banyak aktivitas
Kebiasaan menyelesaikan sesuatu hingga tuntas membuat Anda enggan meninggalkan tugas dan melakukan aktivitas lain. Mungkin Anda tidak mau diganggu ketika asyik menonton film atau mengecek email tentang pekerjaan. Walaupun punya komitmen tinggi bagus, kebiasaan itu dapat menyebabkan Anda molor ketika ada janji.

Cobalah setel alarm untuk melepaskan diri dari aktivitas yang sedang dilakukan. Jika perlu, minta tolong teman untuk datang dan memaksa Anda meninggalkan kegiatan tersebut lalu beralih ke agenda selanjutnya.

Percaya diri
Aplikasi Maps menunjukkan Anda hanya perlu 30 menit untuk tiba di tujuan. Namun, tepat 30 menit sebelum acara dimulai Anda baru keluar rumah menuju lokasi. Rasa percaya diri membuat anggapan hari itu jalanan tidak macet dan kalau macet pun Anda sudah tahu jalan pintas untuk menghindarinya. Faktanya, kondisi jalanan macet parah, sulit mendapatkan moda transportasi untuk mencapai lokasi, dan beragam rintangan lain. Untuk urusan perjalanan, selalu sediakan waktu ekstra setidaknya satu jam sebelum acara untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga.

Anggap remeh waktu
Untuk kondisi formal seperti wawancara kerja atau jadwal penerbangan, Anda tidak bisa mentolerir keterlambatan. Namun urusan janji dengan teman, Anda menganggap telat 1-2 menit sama sekali bukan masalah. Akibatnya, Anda sering ngaret dan membuat teman-teman kesal.

Meski rekan sudah tahu dan maklum dengan kebiasaan telat Anda, jangan berpikir mereka tidak membenci sikap tersebut. Mungkin mereka tidak menumpahkan kekesalan secara langsung. Tapi, Anda pasti dicap sebagai orang yang tidak menghargai mereka. Sebaiknya perlakukan acara apapun dan pertemuan dengan siapa pun sama pentingnya. Jika wawancara kerja butuh ketepatan waktu, sama halnya dengan membuat janji dengan teman.

Tak niat datang
Anda mungkin pernah membuat janji untuk hadir di suatu acara tetapi ketika hari H tiba-tiba malah kehilangan semangat untuk pergi? Alasan ini menjadi faktor umum penyebab telat. Anda merasa dipaksa untuk pergi namun tak berani izin berhalangan hadir dengan alasan tidak enak dengan teman.

Anda pun berangkat dengan malas dan datang terlambat. Sebaiknya, ucapkan perasaan dan menolak undangan dengan sopan. Lebih baik jujur di awal daripada membuat pengundang merasa tak dihargai dengan kehadiran yang setengah hati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus