Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Dampak Terlambat Makan bagi Tubuh

Peneliti menyebut makan terlambat, termasuk saat larut malam, sebenarnya berefek pada tiga faktor utama dalam mengatur berat badan.

9 Oktober 2022 | 11.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatian buat yang punya kebiasaan terlambat makan. Makan terlambat, termasuk saat larut malam, sebenarnya berefek pada tiga faktor utama dalam mengatur berat badan, yakni pengaturan asupan kalori, jumlah kalori yang dibakar, dan perubahan molekuler jaringan lemak. Begitu ungkap penelitian di Brigham and Women's Hospital

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Medical Daily, studi yang dipublikasikan Cell Metabolism itu melihat efek makan lebih awal dibandingkan makan terlambat sambil mengendalikan faktor penting lain, seperti paparan cahaya, tidur, dan aktivitas fisik. Para peneliti melibatkan 16 peserta yang dianggap kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka menyelesaikan dua protokol laboratorium, yakni makan awal dan makan terlambat, sekitar empat jam lebih lambat. Mereka juga memiliki jadwal tidur dan bangun yang tetap selama 2-3 minggu sebelum protokol laboratorium, juga mengikuti diet ketat di rumah dalam tiga hari menjelang tes.

Depresi dan kecemasan
Selama di laboratorium, para peserta mendokumentasikan rasa lapar dan nafsu makan. Sampel penting seperti darah, suhu tubuh, pengeluaran energi, dan biopsi jaringan adiposa juga dikumpulkan.

"Kami menemukan makan empat jam kemudian membuat perbedaan yang signifikan untuk tingkat rasa lapar, cara tubuh membakar kalori setelah makan, dan cara kita menyimpan lemak," kata peneliti studi Nina Vujovic dari divisi masalah tidur dan sirkadian Brigham.

Menurut penelitian, makan terlambat secara konsisten mengubah fungsi fisiologis dan proses biologis yang terlibat dalam pengaturan asupan energi, pengeluaran serta penyimpanan, dan masing-masing hal ini mengarah pada penambahan berat badan.

Dalam penelitian baru-baru ini, para peneliti juga menemukan orang yang terlambat makan di siang dan malam hari mengalami peningkatan suasana hati seperti depresi dan kecemasan. Para peneliti mencatat studi lebih lanjut diperlukan untuk menguji generalisasinya. Misalnya, hanya ada lima peserta perempuan yang menyebabkan kurangnya representasi berdasarkan jenis kelamin.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus