Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mikroplastik tak hanya terdapat pada botol air minum atau kemasan plastik lain. Para peniliti mengungkapkan zat berbahaya itu juga terdapat di kantung teh celup. Seperti telah diketahui selama ini, mikroplastik dikaitkan dengan sederet penyakit serius, gangguan kesuburan, dan risiko berbagai jenis kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ilmuwan dari Universitas California San Francisco di Amerika Serikat baru-baru ini juga menyebut bahaya partikel plastik mikroskopis di udara yang diklaim berperan dalam meningkatnya kasus kanker usus besar pada generasi muda. Mereka meneliti data dari 3.000 penelitian dan menemukan sekali terhirup, mikroplastik bisa masuk ke aliran darah lewat paru-paru dan menumpuk di organ itu seiring waktu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski telah banyak penelitian mengenai bahaya mikroplastik, hanya sedikit yang mempelajari kandungannya pada kantung teh celup. Dalam sebuah penelitan yang diterbitkan di Chemosphere, para ilmuwan dari Universitat Autònoma de Barcelona mengingatkan sekantung teh bisa melepaskan miliaran partikel mikroplastik yang membahayakan tubuh.
Bahaya polusi plastik
Untuk studi tersebut, tim meneliti pelepasan mikorplastik dari tiga jenis kantung teh celup populer, yang bisa didapat dengan mudah secara online atau di pasar swalayan. Yang pertama jenis kantung nilon yang dipesan dari Amazon. Kedua jenis kantung polipropilen yang dipesan dari AliExpress. Yang ketiga jenis kantung teh biasa yang dilengkapi filter polimer dan dibeli di toko swalayan lokal.
Untuk masing-masing jenis kantung, para peneliti memasukkan 300 kantung teh ke dalam wadah berisi 600 ml air dengan suhu 95 derajat Celcius. Tim pun menemukan partikel berukuran nano dilepaskan ke dalam air dalam jumlah besar.
Kantung teh polipropilen mencatat hasil terburuk dengan melepaskan sekitar 1,2 miliar partikel per mililiter air dengan ukuran rata-rata 137,6 nanometer. Kantung teh berbahan nilon melepaskan 8,18 juta partikel per mililiter dengan ukuran rata-rata 138,4 nanometer.
Kemudian, tim menandai mikroplastik itu sebelum memaparkannya ke jenis-jenis sel usus manusia yang berbeda. Mereka menemukan sel-sel usus yang memproduksi lendir yang paling terpapar plastik. Manusia juga bisa terpapar partikel plastik lewat produk makanan, air minum, juga udara.
Akan tetapi, kadar paparan pada manusia, dampak konsentrasi racun, dan mekanisme yang mendasari bagaimana mikroplastik membahayakan manusia masih belum cukup dipahami untuk membuat asesmen penuh mengenai risikonya pada manusia. Terkait penelitian pada kantung teh celup, para peneliti mendesak dilakukannya riset untuk mengetahui dampaknya pada tubuh manusia.
"Penemuan kami berkontribusi pada pembuktian bahaya polusi plastik dan potensi dampaknya pada kesehatan manusia," komentar Maria Westerbos, salah satu pendiri Plastic Health Council, dikutip dari Daily Mail.