Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Mosi merujuk pada istilah yang menyatakan keputusan rapat, seperti parlemen yang menyampaikan pendapat atau keinginan para anggota, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Mosi umumnya digunakan dalam konteks debat atau perundingan yang bersifat formal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam dunia perdebatan, mosi dianggap sebagai senjata utama yang menjadi landasan bagi seluruh argumen yang akan disampaikan. Lantas, apa itu mosi?
Pengertian Mosi
Melansir proceedings.upi.edu, mosi adalah bahasan utama dalam perdebatan. Pemilihan mosi umumnya didasari oleh isu-isu atau wacana yang tengah hangat diperbincangkan, misalnya sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, pendidikan, dan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, berdasarkan e-Modul Bahasa Indonesia Kelas X karya Suharjono, mosi merupakan pernyataan atas sudut pandang terhadap suatu kasus. Mosi dapat disusun berdasarkan pada permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat.
Senada dengan hal itu, mengacu pada Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X karya Foy Ario (2020), mosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan memiliki sifat konvensional. Mosi sangat penting, karena di dalam debat terdapat pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap suatu hal.
Ciri-Ciri Mosi
Mengutip repository.unpas.ac.id, mosi dalam debat memiliki ciri-ciri, antara lain:
- Fokus pada suatu peristiwa.
- Memiliki solusi.
- Tidak memihak.
- Biasanya terdapat pada judul debat.
Syarat Mosi
Sementara itu, mosi dalam debat harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Kesederhanaan.
- Kejelasan.
- Kepadatan.
- Kesatuan.
- Tegas atau afirmatif.
- Deklaratif.
- Khusus atau spesifik.
- Bebas dari prasangka.
- Tanggung jawab untuk memberikan bukti yang memuaskan.
Jenis-Jenis Mosi
Secara pemberiannya, mosi dibagi menjadi dua, yaitu mosi dipersiapkan dan mosi impromptu. Sementara berdasarkan isinya, mosi dibagi menjadi mosi prosedural dan mosi filosofis. Berikut penjelasannya:
Mosi Berdasarkan Pemberiannya
- Mosi dipersiapkan: sebuah pernyataan yang telah disusun dengan matang dan dijadikan sebagai topik utama dalam debat. Mosi yang dipersiapkan berfungsi sebagai landasan bagi semua argumentasi yang akan disampaikan oleh peserta.
- Mosi impromptu: mosi impromptu atau mosi spontan berisi pernyataan yang diberikan secara mendadak dalam suatu acara debat. Mosi impromtu memaksa peserta untuk segera merumuskan argumen dan menyampaikannya.
Mosi Berdasarkan Isinya
- Mosi prosedural: mosi yang biasanya membahas sesuatu yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah. Pada umumnya, diawali dengan kalimat “dewan ini menetapkan” atau “sidang ini menyetujui”, misalnya dalam pembahasan penyusunan undang-undang atau pergantian kurikulum.
- Mosi filosofis: mosi yang umumnya berkaitan dengan hal yang lebih fleksibel, tetapi tetap dapat diperdebatkan, seperti pandangan yang berkembang di masyarakat. Mosi filosofis diawali dengan kalimat seperti “sidang ini percaya bahwa” atau “dewan ini menyesalkan”.
Cara Membuat Mosi
Dalam proses penyusunan mosi, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, meliputi:
- Pilih topik yang relevan, menarik minat, dan tidak terlalu umum.
- Rumuskan pernyataan dengan jelas dan spesifik menggunakan bahasa sederhana.
- Pertimbangkan konsekuensi dan identifikasi potensi masalah.
- Gunakan ide-ide orisinal dan hindari plagiarisme.
Contoh Mosi
Adapun beberapa contoh mosi yang sering digunakan dalam kompetisi debat sebagai berikut:
- Judi dalam bentuk apapun seharusnya dinyatakan ilegal.
- Politisi seyogyanya hanya diperbolehkan menempati posisinya dalam periode yang dibatasi.
- Profesionalisme telah merusak reputasi olimpiade olahraga internasional.
- Sidang mendukung diterapkannya hukuman mati.
- Pemerintah seharusnya tidak pernah membatasi kebebasan mengeluarkan pendapat.
- Sidang ini mendukung intervensi di Suriah.