Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pentingnya Skrining Talasemia sebelum Menikah, Cek Sebabnya

Dokter menyarankan skrining talasemia jauh-jauh hari sebelum menikah untuk mencegah kelahiran anak dengan talasemia mayor.

10 Mei 2023 | 13.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kantong darah yang diberikan pada anak-anak yang menderita thalasemia saat melakukan tranfusi darah di Pakistan Institute of Medical Sciences (PIMS), Islamabad, 5 Desember 2014. Sekitar 22.000 anak-anak dengan thalassemia, yang disebabkan oleh rendahnya tingkat protein dalam darah. REUTERS/Faisl Mahmood

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Talasemia adalah kelainan darah ketika sel darah merah tidak sempurna dan mudah pecah sehingga menyebabkan anemia kronis. Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Agus Fitrianto, menyarankan skrining talasemia jauh-jauh hari sebelum menikah untuk mencegah kelahiran anak dengan talasemia mayor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Perlu digaris bawahi bahwa skrining itu dilakukan saat usia muda, mungkin idealnya SMP atau SMA, jangan mepet ketika mau menikah," kata Agus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Talasemia mayor sendiri merupakan jenis talasemia berat yang membuat penderitanya harus menjalani transfusi darah seumur hidup. Talasemia mayor terjadi karena pernikahan dua pembawa sifat talasemia atau talasemia minor.

Sayangnya, talasemia minor tidak dapat diketahui jika tidak melakukan skrining sebab umumnya tidak menimbulkan gejala. Agus mengatakan skrining merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah lahirnya anak dengan talasemia mayor.

"Pembawa sifat talasemia itu seperti kita, tidak ada gejalanya, tumbuh kembangnya juga relatif normal. Hanya kondisi tertentu mungkin yang kadang memiliki gejala, tetapi hanya bisa dipastikan dengan pemeriksaan skrining. Selama kita tidak melakukan skrining maka akan terjadi risiko kelahiran talasemia berat selanjutnya," tegas Agus.

Dua jenis skrining
Secara sederhana, Agus mengatakan ada dua jenis skrining, yaitu prospektif dan retrospektif. Skrining prospektif adalah skrining massal yang dilakukan di daerah-daerah yang memiliki angka pembawa sifat talasemia yang tinggi. Skrining ini dimulai dengan pemeriksaan darah sederhana seperti pemeriksaan darah perifer lengkap dan indeks eritrosit.

Apabila hasil skrining menunjukkan adanya anemia dengan mikrositik atau sel darah merah yang ukurannya lebih kecil dari biasanya maka perlu dicurigai sebagai talasemia minor sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut, yaitu analisa Hb. Sedangkan skrining restrospektif dilakukan pada keluarga inti dari pasien talasemia mayor dan dapat langsung dilakukan dengan menganalisa Hb. Jika orang ternyata diketahui sebagai pembawa sifat talasemia, Agus menganjurkan untuk tidak menikah dengan sesama pembawa sifat talasemia agar tidak lahir anak dengan talasemia mayor.

"Jadi dengan mengetahui status pembawa sifat talasemia ini tentunya akan menjadi modal yang bagus untuk merencanakan pernikahan dan pengelolaan kesehatan selanjutnya yang lebih baik," ujar Agus.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus