Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Jenis-jenis Poikilositosis, Kondisi Sel Darah Merah Tak Normal

Poikilositosis merupakan istilah medis yang merujuk pada kondisi sel darah merah yang tidak berbentuk normal dalam darah. Ini jenis-jenisnya.

9 Oktober 2022 | 20.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Poikilositosis merupakan istilah medis yang merujuk pada kondisi sel darah merah yang tidak berbentuk normal dalam darah. Sel darah yang berbentuk tidak normal disebut poikilosit. Sel darah merah membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan dan organ tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika sel darah merah berbentuk tidak beraturan, oksigen dapat tidak cukup terbawa dalam darah. Mengutip healthline, ada beberapa jenis poikilositosis yang tergantung pada karakteristik sel darah merah yang bentuknya tidak normal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun bisa saja untuk memiliki lebih dari satu jenis poikilosit dalam darah pada waktu tertentu, biasanya salah satu satu jenis akan melebihi jumlah yang lain.

Sferosit

Sferosit adalah sel bulat kecil dan padat yang tidak memiliki bagian tengah dan berwarna lebih terang. Sferosit dapat terlihat dalam kondisi berikut:

  • Sferositosis herediter
  • Anemia hemolitik autoimun
  • Reaksi transfusi hemolitik
  • Gangguan fragmentasi sel darah merah

Stomatosit

Bagian tengah sel stomatosit berbentuk elips, bukan bulat. Stomatosit sering digambarkan berbentuk mulut, dan dapat terlihat pada orang dengan:

  • Alkoholisme
  • Penyakit hati
  • Stomatositosis herediter, yakni kelainan genetik langka yang merujuk pada membran sel membocorkan ion natrium dan kalium

Kodosit

Kodosit kadang-kadang disebut sel target karena mereka sering menyerupai bullseye. Kodosit dapat muncul dalam kondisi berikut:

  • Talasemia
  • Penyakit hati kolestatik
  • kelainan hemoglobin C
  • Orang yang baru-baru ini limpanya diangkat (splenektomi)

Meskipun tidak umum, kodosit juga dapat terlihat pada orang dengan anemia sel sabit, anemia defisiensi besi, atau keracunan timbal.

Leptosit

Sering disebut sel wafer, leptosit tipis, sel datar dengan hemoglobin di tepi sel. Leptosit terlihat pada orang dengan gangguan thalassemia dan penyakit hati obstruktif.

Sel sabit

Sel sabit, atau drepanosit, adalah sel darah merah berbentuk bulan sabit yang memanjang. Sel-sel ini adalah ciri khas dari anemia sel sabit serta hemoglobin S-thalassemia.

Eliptosit

Eliptosit, juga disebut sebagai ovalocytes, berbentik sedikit oval hingga berbentuk cerutu dengan ujung tumpul. Biasanya, kehadiran eliptosit dalam jumlah besar menandakan kondisi bawaan yang dikenal sebagai eliptositosis herediter. Jumlah sedang elliptocytes dapat terlihat pada orang dengan:

  • Talasemia
  • Mielofibrosis
  • Sirosis
  • Anemia defisiensi besi
  • Anemia megaloblastik

Dakriosit

Dakriosit adalah sel darah merah yang berbentuk satu ujung bulat dan satu ujung runcing. Jenis poikilosit ini dapat terlihat pada orang dengan:

  • Talasemia beta
  • Mielofibrosis
  • Leukemia
  • Anemia megaloblastik
  • Anemia hemolitik

Akantosit

Akantosit memiliki tonjolan berduri abnormal di tepi membran sel. Akantosit ditemukan dalam kondisi seperti:

  • Abetalipoproteinemia, yakni suatu kondisi genetik langka yang menyebabkan ketidakmampuan untuk menyerap lemak makanan tertentu
  • Penyakit hati alkoholik
  • Setelah splenektomi
  • Anemia hemolitik autoimun
  • Penyakit ginjal
  • Talasemia
  • Sindrom McLeod

Echinosit

Seperti akantosit, echinosit juga memiliki tonjolan di tepi membran sel tetapi biasanya lebih merata dan terjadi lebih sering daripada di akantosit. Echinosit juga disebut sel duri.

Echinocytes dapat terlihat pada orang dengan kondisi berikut:

  • Defisiensi piruvat kinase, kelainan metabolisme bawaan yang memengaruhi kelangsungan hidup sel darah merah
  • Penyakit ginjal
  • Kanker

Skizosit (schistosit)

Skizosit adalah sel darah merah yang terfragmentasi. Ini biasanya terlihat pada orang dengan anemia hemolitik atau mungkin muncul sebagai respons terhadap kondisi berikut:

  • Sepsis
  • Infeksi parah
  • Luka bakar
  • Cedera jaringan

HATTA MUARABAGJA 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus