Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda selama ini mengira bahwa gondok dan gondongan sama saja? Anda keliru. Faktanya kedua penyakit tersebut sangat berbeda, walaupun sama-sama menyebabkan terjadinya pembesaran kelenjar di sekitar leher.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gondok atau struma sendiri disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada kelenjar tiroid, termasuk hipotiroid atau menurunnya aktivitas kelenjar tiroid dan hipertiroid dengan kata lain meningkat atau terlalu aktifnya aktivitas kelenjar tiroid. Sementara itu, gondongan atau mumps adalah pembengkakan pada kelenjar liur, atau kelenjar parotis, yang disebabkan oleh adanya infeksi virus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas bagaimana cara membedakannya?
Dilansir dari laman ners.unair.ac.id, perbedaan gejala gondok dan gondongan dapat dikenali sebagai berikut.
Pada gondok, pembengkakan yang terjadi biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, gejala tergantung pada gangguan tiroid apa yang menjadi penyebabnya. Pada kondisi hipotiroid, gejala dapat berupalemas, berat badan naik namun nafsu makan menurun, kulit kering dan rambut cenderung rontok, mudah mengantuk, susah buang air besar, dan emosi tidak stabil.Sementara pada kondisi hipertiroid, gejala berkebalikan dengan hipotiroid. Selain itu sering merasa cemas, deg-degan, tremor, dan hiperaktif.
Sedangkan gejala gondongan, muncul pembengkakan pada leher biasanya terasa nyeri dan terasa panas akibat proses peradangan. Gejala lainnya seperti demam, lemas, sakit kepala, nyeri pada telinga saat mengunyah atau bicara, dan bengkak pada daerah sudut rahang.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.