Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedua penyakit ini sama-sama muncul di area leher sehingga orang sering menyangka tak ada bedanya. Spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik dan diabetes di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Wismandari Wisnu, menjelaskan gondok berbeda dengan gondongan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gondongan atau parotitis terjadi ketika kelenjar parotis atau kelenjar yang memproduksi air liur terinfeksi virus sehingga mengalami peradangan dan menimbulkan pembengkakan pada bagian pipi dan rahang. Sedangkan sakit gondok terjadi karena pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar yang memproduksi hormon-hormon untuk keperluan metabolisme.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan kelenjar tiroid ada di bagian depan leher dengan dua lobus di sebelah kanan dan kiri tenggorokan. Menurut Wismandari, pembengkakan kelenjar tiroid atau sakit gondok bisa terjadi karena infeksi bakteri, penyakit autoimun, atau terapi radiasi.
"Sakit tiroid atau gondok itu biasanya ada beberapa jenisnya, yang bisa dilihat dari fungsinya yang sakit atau bentuknya yang sakit," katanya, Selasa, 28 Mei 2024.
Dampak gondok
Ia mengatakan gondok bisa menyebabkan penurunan atau kenaikan berat badan, gangguan tidur, dan benjolan pada area leher. Menurutnya, penanganan masalah kelenjar tiroid dilakukan sesuai dengan kondisi.
Obat pengganti hormon tiroid dapat digunakan pada pasien dengan kondisi hipotiroid dan obat penurun produksi hormon tiroid bisa diberikan kepada pasien dengan kondisi hipertiroid. Selain itu, ia mengatakan penghancuran sel-sel tiroid, operasi, dan terapi iodium radioaktif juga bisa menjadi opsi dalam menangani gangguan pada kelenjar tiroid.