Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Penyebab dan Gejala Alergi Serbuk Sari Bunga

Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap zat asing penyebab alergi, salah satunya serbuk sari bunga

1 Juni 2022 | 11.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap zat asing. Reaksi itu biasanya menyebabkan alergi, tergantung dari kerentanan tubuh ketika terpapar partikel atau zat asing, salah satunya serbuk sari bunga.

Penyebab alergi

Mengutip Medical New Today, gejala umum alergi serbuk sari bunga, yaitu bersin, mata berair, tenggorokan gatal, hidung tersumbat. Terkadang juga muncul bengkak di bawah mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Inggris selama musim bertebaran serbuk sari bunga berlangsung dari Maret hingga November yang rentan menyebabkan alergi bagi orang yang sensitif, dilansir Met Office. Hay fever sebutan lain kondisi itu yang tergolong alergi musiman,

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hay fever kondisi umum yang dialami 18 juta orang di Amerika Serikat. Hay fever juga dikenal sebagai rhinitis alergi mengacu iritasi atau peradangan dalam hidung. Makin banyak terpapar serbuk sari bunga akan tinggi juga risiko gejala alergi.

Gejala alergi

Gejala hay faver ini muncul ketika langsung terpapar alergen. Ketika terpapar tubuh maka akan melepaskan histamin, bahan kimia alami yang melindungi tubuh dari alergen. Mengutip Healthline, hay fever cenderung berbeda dengan alergi lainnya, seperti parfum, bulu hewan, tungau debu. Perbedaannya antara lain, hay fever bisa dialami sampai hitungan pekan. Hay fever menyebabkan pilek atau hidung meler karena cairan encer.

Rhinitis alergi atau hay fever peradangan yang terjadi di rongga hidung. Mengutip Cleveland Clinic, bagi kebanyakan orang alergen itu memang tidak mengganggu. Sebagian orang yang mengalamio rhinitis alergi, akan terganggu sistem kekebalan tubuhnya. Kondisi itu berakibat peradangan selaput lendir hidung, mata, dan tenggorokan.

RINDI ARISKA 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus