Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Penyebab Puting Payudara Gatal, Mulai dari Kulit Kering hingga Menopause

Puting payudara dan kulit di sekitarnya gampang meradang karena lebih tipis dan cepat kering.

16 September 2022 | 17.53 WIB

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perbesar
Ilustrasi menyusui. factretriever.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti bagian tubuh lainnya, puting payudara dapat gatal karena berbagai macam alasan. Jika bagian tubuh lain bisa langsung digaruk, tapi di payudara tidak. Sebab, jika langsung digaruk maka akan mengakibatkan iritasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beth Goldstein, seorang dokter kulit di North Carolina, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kulit di area puting gampang meradang. "Kulitnya tipis, cepat kering, terasa lembap dan iritasi. Segala jenis stres bisa menyebabkan gatal."

Berikut adalah beberapa pemicu yang paling sering membuat puting gatal dan bagaimana cara mengatasinya. 

1. Kulit kering

Kulit kering bisa terasa gatal, kencang, atau umumnya bersisik. Dan karena kulit pada puting sangat tipis maka akan rentan terhadap kekeringan, kata Goldstein. Kulit kering dapat dikaitkan dengan kondisi yang mendasarinya seperti eksim atau bisa juga karena lingkungan yang kering. Menurut Mayo Clinic, kondisi dingin dan berangin dapat mengeringkan kulit karena menghilangkan kelembapan dari udara. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Penyebab lainnya juga bisa jadi dari air panas yang dipakai saaat mandi, di mana air panas dapat menghilangkan minyak pelembap alami pada kulit. Hindari mandi menggunakan air panas dalam waktu yang lama, dan gunakan pelembap dan losion agar kulit tidak terasa kering

2. Terkena gesekan

Bergesekan dengan kain kasar, khususnya saat beraktivitas akan menyebabkan kulit lecet, kata Goldstein. National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan untuk mencari bra dan atasan yang terbuat dari bahan lembut seperti katun 100 persen, atau, jika aktif, pilih bra dan atasan yang dirancang untuk olahraga. Minyak atau bedak bayi yang dioleskan di area tersebut juga bisa berfungsi sebagai penghalang untuk mengurangi iritasi.

3. Reaksi alergi

Menggunakan deterjen baru, sabun, losion atau bahkan mulai memakai jenis kain yang berbeda bisa saja dapat menyebabkan reaksi alergi. Jika kulit area puting berwarna merah, gatal, bengkak, terpotong, atau terbakar, mungkin penyebabnya adalah dermatitis (radang kulit), menurut Cleveland Clinic. 

Reaksi alergi ini tidak nyaman tetapi biasanya mereda dalam satu atau dua minggu, selama penyebab ruam dihindari. Jadi, jika mencoba produk atau pembersih tubuh baru, lihat apakah gatalnya hilang saat berhenti menggunakannya.

4. Terkena eksem

Sekitar 20 persen dari puting gatal dan ruam disebabkan oleh eksem, kata Goldstein. Hal ini juga umum terjadi hingga muncul benjolan kecil yang mengeluarkan cairan, Menurut Cleveland Clinic.

Meskipun eksem tak dapat disembuhkan, kondisi ini dapat diatasi. Ini termasuk peregangan, penggunaan kortikosteroid (langsung atau tidak langsung), penghindaran pemicu, dan terapi cahaya, menurut Cleveland Clinic.

5. Tindik pada putting mengalami iritasi

Tidak jarang tindikan puting baru terasa gatal saat kulit sembuh, kata Goldstein. Namun, jika masalahnya tidak kunjung hilang, atau jika merasakan gatal setelah mencoba perhiasan baru, mungkin itu akibat reaksi alergi terhadap logam pada perhiasan. Nikel membuat kulit merah dan gatal, tetapi kromium, tembaga, dan kobalt juga dapat menyebabkan masalah.

6. Kehamilan

Kimberly Langdon, seorang ahli obgyn asal Ohio, mengatakan bahwa perubahan hormonal dan peregangan kulit selama kehamilan dapat membuat rentan terhadap kulit gatal dan sensitif. Puting tidak terkecuali. Gatal selama kehamilan biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tapi perhatikan jika bertambah parah atau mengganggu tidur. Ini bisa menjadi tanda komplikasi serius yang membutuhkan perhatian medis, menurut Mayo Clinic. 

7. Menyusui

Jika sedang menyusui, puting memang biasanya terasa gatal. "Menyusui dapat menyebabkan puting kering dan gatal," kata Langdon. Kulit puting yang kering dan pecah-pecah umum terjadi pada awal menyusui, juga dapat menyebabkan rasa gatal. Selain itu, puting gatal juga dapat disebabkan karena jamur yang ada pada mulut bayi yang menyusu pada ibunya. Area puting  yang lembap dan hangat menyebabkan jamur cepat menular dari mulut bayi ke puting.

Jika kulit di puting mengelupas dan gatal, itu bisa menjadi tanda infeksi, menurut Mount-Sinai Hospital. Jika puting yang pecah-pecah, oleskan lanolin setelah menyusui. 

8. Menopause

Menopause juga dapat menyebabkan puting gatal, kata Langdon. Ketika kadar hormon estrogen dalam tubuh turun, kulit menjadi kering dan tipis. Ini membuat gatal dan iritasi lebih mungkin terjadi. Pengobatan rumahan yang dikenal untuk kulit kering, seperti menggunakan pelembap dan tidak menggunakan sabun yang keras, dapat membantu mengurangi rasa gatal.

9. Penyebab serius lain

Puting payudara yang gatal biasanya bukan merupakan tanda adanya masalah kesehatan. Tapi ruam gatal atau bersisik pada payudara bisa menjadi tanda jenis kanker payudara tertentu, termasuk kanker payudara inflamasi dan penyakit Paget, kata Goldstone. Jika gejalanya tidak hilang, lakukan pemeriksaan dengan tenaga ahli.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus