Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit saraf terjepit merupakan penyakit yang umum diderita oleh masyarakat. Bentuk penanganan dari saraf terjepit ini beragama, bisa dengan pengobatan oral, suntik steroid, operasi, traksi, fisioterapi atau menggunakan korset.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Disebutkan dalam laman spesialis1.ibs.fk.unair.ac.id, dokter bedah saraf paling banyak mengoperasi penyakit saraf terjepit ini. Meski begitu, operasi untuk saraf terjepit ini cukup mahal. Dari keterangan yang didapat dari laman resmi beberapa rumah sakit swasta, biayanya berkisar 50 juta hingga 90 juta rupiah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip keterangan dari Emc.id, 80-85 persen kasus dengan sebutan medis herniated nucleus pulposus ini dapat ditangani tanpa operasi. Jika tidak memerlukan operasi bisa diindikasikan kasus tersebut tidak terlalu berbahaya.
Saat pasien tidak membutuhkan penanganan dengan operasi dokter menyarankan untuk melakukan fisioterapi. Mengutip dari laman Ciputrahospial.com, fisioterapi merupakan rehabilitasi media untuk memulihkan, memelihara dan memaksimalkan fungsi fisik secara keseluruhan yang diakibatkan oleh cedera maupun penyakit, salah satunya saraf terjepit.
Selain dengan fisioterapi, penderita saraf terjepit pada tahap ringan dapat menggunakan korset atau brace. Korset fisioterapi yang dapat digunakan untuk pasien saraf terjepit disebut korset lumbal.
Sesuai dengan namanya, lumbal yang berarti tulang belakang juga diperuntukkan untuk menopang tulang belakang bagian bawah atau pinggang. Korset lumbal biasanya memiliki tali yang digunakan untuk mengikat dan menjaga korset tetap tegak.
Selain digunakan untuk mengatasi permasalah di tubuh bagian belakang seperti saraf terjepit, cedera, osteoporosis atau gangguan tulang belakang lain, korset lumbal juga dapat digunakan untuk memperbaiki postur tubuh dan mencegah sakit punggung.
Akan tetapi perlu diperhatikan, penggunaan korset lumbal tidak dapat sembarangan dan memerlukan konsultasi pada ahli fisioterapi maupun dokter terlebih untuk penggunaan dalam menangani saraf terjepit.
Tak hanya digunakan untuk pasien saraf terjepit yang tidak memerlukan operasi, pasien setelah menjalani operasi saraf terjepit dan sebelum waktu operasi biasanya juga menggunakan korset lumbal. Hal ini dlakukan dengan tujuan untuk mempertahankan postur dan mengurangi nyeri.
TATA FERLIANA