Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter anak Cut Nurul Hafifah mengingatkan susu merupakan alternatif sumber protein sehingga apabila kebutuhannya tidak tercukupi maka dapat menambahkan susu sebagai camilan. Ia menanggapi dimasukannya susu ke dalam menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) para peserta didik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Atau diberikan setelah selesai makan," kata spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik itu, Jumat, 17 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan menu susu diberikan dua kali dalam sepekan. Adapun, protein menjadi salah satu nutrisi yang perlu didapatkan anak dalam menu makanan, baik sarapan, makan siang, atau makan malam. Selain protein, anak juga perlu komponen gizi lain seperti karbohidrat, lemak, serta mikronutrien yang lengkap dan semua ini perlu ada dalam menu makanan mereka.
Petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG) di dapur Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Cipulir, Jakarta,14 Januari 2025. ANTARA/Rivan Awal Lingga
"Contoh menu makanan siang yang baik untuk anak usia 6-12 tahun adalah nasi uduk dengan telur 1-2 butir, ditambah sayur capcay sekira tiga sendok makan," ujar Nurul.
Perhatikan tampilan makanan
Dia mengingatkan juga tentang tampilan dan rasa makanan untuk anak. Kedua hal ini penting, anak menyukai makanan dengan tampilan yang menarik dan berwarna-warni. Di sisi lain, jika rasanya tidak diperhatikan maka kemungkinan anak hanya tertarik di awal tetapi tidak akan menghabiskan makanannya. Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya menjaga peralatan makan agar selalu bersih dan bebas dari bahan berbahaya.
"Untuk tempat makan, sebaiknya memilih bahan yang dapat digunakan berulang seperti stainless steel agar terhindar dari mikroplastik," jelas dokter di RS Pondok Indah itu.