Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Madeline Papineau (17) dari Ontario mengalami kerusakan serius pada organ ginjal dan hati usai mengonsumsi pil ekstrak daun teh hijau yang berlabel pembakar lemak. Ini membuat dinas kesehatan Kanada membuat peringatan resmi mengenai bahaya pil yang mengandung ekstrak daun teh hijau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kasus luka hati yang langka dan tidak dapat diprediksi terkait dengan produk yang mengandung ekstrak teh hijau telah dilaporkan (di Kanada dan internasional)." bunyi peringatan dari dinas kesehatan Kanada, seperti dilansir Womenshealthmag, Senin 20 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah tinjauan federal di Kanada menyimpulkan bahwa banyak orang yang menggunakan berbagai bentuk teh hijau dalam kesehariannya namun tidak mengalami masalah serius.
Beberapa pil ekstrak daun teh hijau, diketahui mengandung lebih dari 700 miligram (mg) katekin (senyawa aktif dalam teh hijau), sedangkan secangkir teh hijau mengandung 50 sampai 150 mg, seperti dimuat dalam siaran pers. Dan kebanyakan orang cenderung meminum pil ini beberapa kali sehari.
Menurut Herbert Lloyd Bonkovsky, MD, profesor gastroenterologi di Wake Forest Baptist beberapa orang dengan faktor genetika tertentu mungkin lebih rentan terhadap kerusakan hati daripada yang lain. Baca: Kelap Kelip Hello Kitty di Bandara Changi
"Puasa juga meningkatkan penyerapan katekin, yang berarti mungkin ada risiko cedera yang lebih tinggi bagi orang yang mencoba menurunkan berat badan," kata Herbert Lloyd Bonkovsky.
Bonkovsky juga mencatat bahwa minum teh hijau sejauh ini aman jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun ada beberapa laporan tentang orang yang menderita luka hati setelah mengkonsumsi teh hijau dalam jumlah besar, seperti delapan atau 10 cangkir sehari.
Studi lain pada tahun 2017 di jurnal Hepatology juga menemukan bahwa steroid anabolik dan ekstrak teh hijau adalah dua suplemen yang paling umum dapat menyebabkan kerusakan hati.
"Suplemen bukan industri yang diatur. Tidak ada standar atau pedoman tentang bagaimana seharusnya diproduksi, pengujian bahan, atau bagaimana dan dimana produk dapat dijual. Tidak semua suplemen diasumsikan mengandung bahan tertentu dan aman secara universal," kata Sea Girt, ahli gizi diet terdaftar New Jersey Mandy Enright, R.D.N. Baca: Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Sahabat, Barack Obama Buat Meme
Sea Girt juga mencatat bahwa suplemen sering dijual di toko-toko di mana karyawan yang menjualnya tidak dididik tentang produknya atau dapat dengan mudah dibeli secara online. Anda mungkin tidak selalu menyadari efek samping dan risiko dari apa yang Anda pakai.
"Jika ragu, sebaiknya untuk mendapatkan bahan atau nutrisi dari sumber makanan alami, seperti minum teh hijau dibandingkan dengan minum pil yang dipertanyakan," tutupnya.