Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Binte biluhuta adalah hidangan sup asal Gorontalo yang banyak disukai orang. Bahan dasarnya adalah jagung yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa yang kaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam semangkuk binte biluhuta, beragam rasa seperti pedas, asam dan manis bisa mampir di lidah. Semuanya bersumber dari bumbu dan rempah yang digunakan seperti merica dan cabai untuk rasa pedas, jeruk nipis untuk rasa asam dan jagung untuk rasa manis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hidangan ini juga biasanya diberi toping berupa lauk seperti ikan cakalang atau udang. Kekayaan rasanya membuatnya mudah disukai, bahkan bisa menyatukan kerajaan yang tengah berperang.
Ya, konon binte biluhuta ini merupakan kuliner yang menjadi sajian dalam diplomasi. Menurut indonesia.go.id yang mengutip penuturan Mansoer Pateda, penulis buku Jejak Kuliner Indonesia yang terbit pada 2010, binte atau milu siram sudah ada sejak abad 15.
Saat itu beberapa kerajaan di Sulawesi kerap bertikai, seperti Kerajaan Gorontalo dengan Limboto. Untuk mendamaikannya dilakukan lewat diplomasi kuliner. Secara filosofi, pipilan jagung yang tercerai-berai dari bonggolnya akibat bertikai lalu dipersatukan dalam hidangan penuh kenikmatan bernama binte biluhuta.
Secara etimologi, arti dari binte adalah jagung dan biluhuta artinya disiram. Jika digabung binte biluhuta dimaknai sebagai ‘kuliner berbahan dasar jagung yang dimasak bercampur dengan kuah’.
Karena berbahan dasar jagung, binte biluhuta memiliki kandungan gizi yang banyak, seperti protein, serat, karbohidrat, mineral, vitamin B dan C dan antioksidan. Secara keseluruhan, kandungan ini merupakan hal yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jagung yang digunakan untuk membuat binte biluhuta pun tak sembarang, melainkan menggunakan jagung pulut, varian asli Gorontalo. Tekstur pipilan putihnya terasa gurih dan kenyal. Sebelum dituang ke mangkuk, jagung sebaiknya direbus dulu agar rasanya semakin empuk.
Di Gorontalo, binte biluhuta dapat ditemukan di mana-mana. Harganya pun terbilang murah, yaitu harga yang paling mahal saja hanya Rp 7 ribu per porsi. Kuliner satu ini juga telah menjadi warisan budaya tak benda nasional pada 2016.
LAURENSIA FAYOLA