Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gorontalo merupakan sebuah daerah yang terletak di Pulau Sulawesi, Gorontalo memiliki luas wilayah mencapai 1.750,83 kilometer persegi. Luasnya wilayah Gorontalo ini diikuti dengan berbagai keanekaragaman budaya hingga kuliner. Mengutip dari berbagai sumber, berikut kuliner khas Gorontalo:
1. Binte Biluhuta
Mengutip dari sebuah buku berjudul “Ensiklopedia Mini Nusantara Makanan Khas Daerah” yang ditulis oleh Nancy Ronancy, salah satu makanan khas dari Gorontalo adalah Binte Biluhuta. Sup khas Gorontalo ini berbahan dasar jagung yang dicampur dengan parutan kelapa, udang, dan ikan cakalang suwir. Campuran tersebut kemudian disiram dengan kuah berbumbu rempah khas Manado.
2. Ilabulo
Ilabulo adalah makanan khas berbahan sagu dan hati ayam yang diolah bersama santan dan bumbu khas Gorontalo. Ilabulo diolah dengan cara dikukus maupun dibakar. Makanan ini umumnya dijadikan pelengkap pada menu makan siang.
3. U Yilahe
Mengutip dari buku berjudul Kearifan Lokal Dalam Kuliner Tradisional Gorontalo karya Janeka Peggy dan kawannya, U Yilahe adalah ikan yang dijadikan lauk dan dimasak dengan cara direbus bersama bumbu - bumbunya. Makanan ini sering disajikan untuk menjamu tamu, baik dari kalangan keluarga dekat maupun keluarga jauh.
4. Tili’aya
Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tili’aya adalah makanan khas Gorontalo yang menjadi menu sahur masyarakat Gorontalo jaman dulu. Tili’aya terbuat dari telur, gula aren, santan dan ditambah dengan bumbu seperti daun pandan, kayu manis, pala dan cengkeh.
5. Kukisi Karawo
Kukisi Karawo adalah kue khas Gorontalo yang diadaptasi dari sulaman Karawo. Kukisi karawo terbuat dari berbagai bahan seperti mentega, gula halus, telur, susu, meizena, vanili dan terigu.
MELINDA KUSUMA NINGRUM
Pilihan Editor: 4 Sejarah dan Budaya Kuliner Gorontalo, Pengaruh Arab dan Simbol Perdamaian
Sumber : Ensiklopedia Mini Nusantara Makanan Khas Daerah” Nancy Ronancy, Kearifan Lokal Dalam Kuliner Tradisional Gorontalo karya Janeka Peggy dkk, warisanbudaya.kemdikbud.go.id
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini