Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Met Gala dikenal sebagai salah satu ajang fashion paling besar yang melibatkan banyak selebritas dunia. Acara ini bukan sekadar pesta kostum dramatis, tapi juga pengumpulan dana untuk museum fashion.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setiap tahun Met Gala mengangkat tema yang berbeda. Met Gala 2023 mengusung tema Karl Lagerfeld: A Line of Beauty yang berfokus pada mendiang desainer menjadi fokus perayaan, menelaah bahasa stilistika sang desainer dalam bentuk tema-tema estetik yang berulang dalam busananya dari tahun 1950-an hingga koleksi terakhirnya di tahun 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tema ini dipilih sebagai penghormatan kepada mendiang desainer asal Jerman legendaris Karl Lagerfeld, yang meninggalkan kesan abadi pada haute couture selama kariernya yang panjang di sejumlah rumah mode dunia, termasuk Chanel, Fendi, Chloe, Balmain, Patou, dan 150 karya yang luar biasa lainnya. Para tamu yang hadir diharapkan untuk berpakaian sesuai dengan tema, yang sering dikaitkan dengan Costume Institute. Tema ini dimaksudkan untuk menginsprirasi kreativitas dan inovasi dalam mode.
Met Gala, juga dikenal sebagai Costume Institute Gala, adalah acara amal tahunan untuk Costume Institute of the Metropolitan Museum of Art di New York. Setiap tahun acara berlangsung pada Senin pertama Mei.
Sejarah Met Gala
Met Gala pertama kali dicetuskan pada 1948 oleh Eleanor Lambert, seorang humas mode fashion Amerika. Eleanor merupakan sosok yang telah meluncurkan New York Fashion Week.
Ia juga mempelopori Costume Institute Benefit, pesta jamuan tengah malam. Pada saat didirikan, Met Gala dijadikan sebagai skema dan solusi tempat untuk mengumpulkan uang bagi Costume Institute yang baru didirikan.
Pada 1990, Met Gala menjadi terkenal karena tema yang mewah, serta para peserta selebritasnya. Acara ini juga menjadi lebih erat terkait dengan industri fashion, dengan banyak desainer dan merek mensponsori meja dan kostum selebritas.
Pada 1995, Anna Wintour, pemimpin redaksi Vogue, mengambil posisi sebagai ketua Met Gala. Wintour dikenal luas karena menjadikan acara tersebut sebagai acara bertabur bintang seperti sekarang ini, dan dia dikenal karena pengaruhnya dalam membentuk tema acara, daftar tamu, dan mode.
Harga tiket Met Gala
Menurut PageSix, harga tiket Met Gala 2023 adalah $50.000 (sekitar Rp735,5 juta), yang naik dari harga tahun 2022 yang hanya $30.000 (Rp441 juta) per orang. Kenaikan terjadi karena inflasi.
Tetapi, meski memiliki uang banyak dan sanggup membeli tiket, tak semua orang bisa datang ke Met Gala. Syarat pertama adalah dengan menjadi mega donatur ke Met Museum, dan yang kedua adalah rumah mode ternama atau perusahaan besar yang mengamankan meja. Keduanya sepenuhnya tunduk pada kebijaksanaan Wintour, jadi bukan karena telah menyumbangkan $1 juta (Rp14,7 miliar) ke Museum atau memiliki Frito-Lay tidak berarti akan mendapatkan undangan.
DWI NUR AZIZAH