Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hipoglikemia atau gula darah rendah adalah kondisi yang sering terjadi pada penderita diabetes dan bisa juga dialami oleh orang tanpa diabetes. Kondisi ini terjadi ketika kadar glukosa dalam darah turun di bawah tingkat normalnya. Kondisi itu menyebabkan berbagai gejala yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala Hipoglikemia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hipoglikemia atau gula darah rendah adalah kondisi di mana kadar glukosa dalam darah turun di bawah tingkat normalnya. Gejalanya bervariasi tergantung pada seberapa rendah kadar gula darahnya.
Gejala ringan termasuk rasa lapar yang intens, gemetar, berkeringat dingin, tampak pucat, sakit kepala, mati rasa pada bibir, lidah atau pipi, detak jantung tidak teratur, hingga kecemasan dan sulit berkonsentrasi.
Dilansir dari Mayoclinic, pada kasus yang lebih parah, seseorang dapat mengalami kebingungan, gelisah, denyut jantung yang cepat, hilangnya koordinasi tubuh, bahkan kehilangan kesadaran.
Penyebab Hipoglikemia
Hipoglikemia umumnya terjadi pada penderita diabetes yang menggunakan insulin atau obat-obatan tertentu untuk menurunkan kadar gula darah. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh tidak makan cukup atau tidak tepat waktu, aktivitas fisik yang berlebihan tanpa asupan karbohidrat yang cukup, atau konsumsi alkohol tanpa makanan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, kondisi ini juga bisa disebabkan karena minum alkohol tanpa makan, serta tidak menyeimbangkan makanan dengan memasukkan lemak, protein dan serat. Pada beberapa kasus, kondisi medis lain seperti gangguan hormonal atau masalah hati juga dapat menyebabkan hipoglikemia.
Mendeteksi Hipoglikemia
Untuk mendeteksi hipoglikemia, langkah terbaik adalah mengelola diabetes dengan baik dan belajar untuk mengenali tanda-tanda awalnya sehingga dapat segera ditangani sebelum menjadi lebih parah. Dilansir dari American Diabetes Association, memantau kadar glukosa darah merupakan metode yang terbukti efektif untuk mencegah hipoglikemia.
Disarankan untuk memeriksa sebelum dan setelah makan, sebelum dan setelah berolahraga, sebelum tidur, serta setelah melakukan aktivitas fisik yang intens atau di tengah malam setelah olahraga intens. Lebih sering memeriksa kadar glukosa darah juga dianjurkan jika ada perubahan dalam rutinitas insulin, jadwal kerja yang berbeda, peningkatan aktivitas fisik, atau perjalanan melintasi zona waktu berbeda.
Dampak Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan seseorang. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau bahkan koma. Hipoglikemia yang sering atau berkepanjangan juga dapat merusak organ tubuh, terutama otak, karena otak sangat membutuhkan glukosa sebagai sumber energi utama.
Penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia berulang mungkin mengalami penurunan kualitas hidup dan kesulitan dalam mengatur kadar gula darah mereka secara konsisten.
Dengan pemahaman yang baik tentang gejala, penyebab, dan dampak dari hipoglikemia, penting bagi setiap individu, terutama mereka yang memiliki risiko tinggi seperti penderita diabetes, untuk mengenali tanda-tanda awalnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda untuk strategi pengelolaan yang efektif dan aman dalam mengatasi masalah gula darah rendah ini.