Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Shania Twain menunjungkkan dukungan body positivity. Ikon penyanyi country itu memutuskan untuk berpose topless, dalam cover art single terbaru-nya Waking Up Dreaming, akan muncul di album studio keenamnya, Queen of Me, pada 3 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Shania mengatakan melalui cover art ini dia mengungkapkan kebenaran tentang dirinya, di mana dia merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan sebagai cara untuk membahikan kepercayaan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menurut saya fashion terbaik adalah kepercayaan diri, dan apa pun yang Anda kenakan- jika Anda memakainya, itu modis. Saya seorang wanita berusia akhir 50-an, dan saya tidak perlu bersembunyi di balik pakaian. Saya bisa' "Saya bahkan tidak memberi tahu Anda betapa senangnya melakukan pemotretan ini," ujar wanita 57 tahun itu.
Dia menambahkan bahwa di masa memasuki menopause dia tidak malu dengan bentuk tubuhnya. "Anda tahu, sebagai wanita yang memasuki masa menopause saya. Saya bahkan tidak emosional tentang hal itu; saya hanya merasa baik-baik saja tentang itu." itu. Ini benar-benar membebaskan," tambahnya.
Ini bukan pertama kalinya Shania Twain mendobrak batasan dalam musik country dengan karya seninya. Untuk video musik debutnya tahun 1993 "What Made You Say That," dia memamerkan perutnya. "Sejak awal — video pertama — saya membuang bra," kata ibu satu anak, yang masih berjuang dengan citra tubuh seperti kebanyakan orang. "Tapi, saya jauh lebih kencang saat itu, jadi seiring bertambahnya usia, saya mulai merasakan tekanan yang berbeda."
Namun ketika pikiran itu mulai merasuk, Shania memutuskan untuk berani. "Saya membentur dinding ini dan seperti, 'Whoa, kepercayaan diri saya menurun. Keberanian saya tumpul. Mengapa saya membiarkan ini? Saya tidak mundur. Saya merangkul tubuh saya saat itu berubah, seperti yang seharusnya saya lakukan dari masa kecil saya hingga remaja saya, seperti seharusnya dari diri saya yang kencang, berusia 20-an dan 30 tahun, hingga tubuh menopause saya. Saya tidak akan malu tentang itu. Saya ingin berani tentang itu, dan saya ingin untuk membagikan keberanian itu dalam karya seni yang saya arahkan," jelasnya.
Wanita kelahiran Kanada, 28 Agustus itu sempat bergumul dengan citra diri sebagai anak perempuan di masa kecilnya. Dia bahkan mencoba meratakan payudaranya untuk menghindari pelecehan seksual ayah tirinya. "Saya memakai dua bra; Saya memakai bahan spandeks yang ketat di bawah sweter saya, yang kebesaran; Saya berpakaian seperti anak laki-laki. Saya merasa tidak enak menjadi seorang wanita. Saya dulu malu karenanya. Saya menyembunyikan lekuk tubuh saya. Saya menolaknya," katanya. "Saya menolak masa pertumbuhan saya, yang sangat alami. Betapa memalukannya itu? Dan bukan memalukan bagi saya, tetapi memalukan atas tekanan itu. Mengerikan."
Namu kini Shania Twain merasa lebih nyaman dengan kulit dan tubuhnya sendiri dari yang pernah dia rasakan sebelumnya. Dan dia berharap dapat menginspirasi generasi wanita untuk merangkul kepercayaan diri. "Saya ingin wanita lain yang menua, atau wanita mana pun ... bahkan jika Anda berusia 12 tahun dan sedang berkembang, Anda tidak perlu merasa perlu bersembunyi di balik ketakutan atau perisai kesadaran diri Anda," katanya. "Tapi kamu harus melakukannya dalam pengertianmu sendiri tentang apa yang benar dan baik dan aman untukmu."
PEOPLE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.