Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Minum kopi bukan hanya sekadar aktivitas begadang atau pelengkap di pagi hari. Di balik aroma dan rasa khasnya, kopi ternyata menyimpan potensi luar biasa untuk kesehatan otak.
Sejumlah studi ilmiah baru menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat berperan penting dalam mencegah penyakit-penyakit neurologis yang terkait dengan penuaan, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kandungan Aktif dalam Kopi
Dilansir dari Psychology Today, kopi merupakan minuman kompleks yang mengandung lebih dari 100 senyawa bioaktif. Beberapa kandungan penting meliputi:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
- Kafein: Senyawa utama yang bersifat stimulan bagi sistem saraf pusat.
- Asam klorogenat: Antioksidan yang membantu menurunkan peradangan dan stres oksidatif.
- Trigonelin: Senyawa yang memiliki efek neuroprotektif.
- Cafestol dan Kahweol: Diterpen yang memiliki sifat anti-inflamasi dan potensial anti-kanker.
- Magnesium dan Lignan: Mendukung fungsi saraf dan kesehatan jantung.
Kandungan ini menjadikan kopi sebagai minuman dengan potensi perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis, termasuk gangguan neurologis.
Efek Kopi terhadap Otak
Kafein bekerja dengan cara menghambat adenosin, neurotransmitter yang membuat kita merasa mengantuk. Dengan memblokir efek adenosin, kafein meningkatkan aktivitas neuron dan pelepasan neurotransmiter seperti dopamin, serotonin, dan noradrenalin. Hasilnya adalah peningkatan kewaspadaan, suasana hati, kemampuan belajar, serta fungsi kognitif secara umum.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kafein juga dapat meningkatkan entropi otak saat istirahat, yang mencerminkan kapasitas pemrosesan informasi yang lebih tinggi.
Pencegahan terhadap Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia di seluruh dunia. Meski belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit ini, gaya hidup termasuk pola makan memainkan peran besar dalam upaya pencegahan.
Dilansir dari Healthline, studi observasional menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara teratur dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko terkena Alzheimer hingga 65%. Kandungan kafein dan antioksidan dalam kopi diyakini membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan dan peradangan yang memicu penurunan kognitif.
Kopi dan Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan kronis yang menyerang sistem saraf pusat dan ditandai dengan kematian sel-sel penghasil dopamin di otak. Tremor, kekakuan otot, dan gangguan gerakan menjadi gejala utamanya.
Kabar baiknya, kafein dalam kopi juga dikaitkan dengan penurunan risiko Parkinson. Studi besar menunjukkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi tiga cangkir kopi per hari memiliki risiko 29% lebih rendah terkena penyakit ini. Kafein diduga membantu menjaga fungsi dopamin dan mengurangi peradangan yang mempercepat degenerasi saraf.
Efek Kopi pada Fungsi Kognitif
Kafein meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat dengan merangsang pelepasan neurotransmiter seperti dopamin, noradrenalin, dan serotonin. Efek ini membuat kopi tidak hanya meningkatkan kewaspadaan tetapi juga dapat memperbaiki suasana hati, waktu reaksi, dan kemampuan belajar.
Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat memperkuat daya ingat jangka pendek, meskipun temuan ini masih memerlukan penelitian lanjutan untuk memastikan dampak jangka panjangnya terhadap fungsi kognitif.
Peran Antioksidan dalam Kopi
Salah satu keunggulan kopi adalah kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan seperti asam klorogenat bekerja dengan cara mengurangi stres oksidatif, kondisi yang menyebabkan kerusakan sel dan DNA, serta mempercepat penuaan otak. Dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan, minum kopi memberikan perlindungan sistemik, termasuk terhadap berbagai bentuk kerusakan neurologis.
Pilihan editor: Minum Kopi Saat Sahur Apakah Boleh? Ini Penjelasannya