Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meski bentuknya kecil, ketumbar memiliki manfaat yang besar dan efek samping yang harus diperhatikan. Dengan segudang manfaat, tak heran bila ketumbar kerap dijadikan sebagai bahan masakan atau pun minuman herbal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apabila diminum, ketumbar dapat mengatasi masalah perut dan usus, mulai dari sakit perut, mual, diare, gas usus, sembelit, hingga sindrom iritasi usus besar (IBS). Bukan rahasia lagi ketumbar dipercaya dapat membantu meningkatkan kuantitas produksi ASI pada ibu menyusui. Sementara dalam makanan, ketumbar digunakan sebagai bumbu kuliner yang menjadi alternatif untuk mencegah keracunan makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di samping manfaatnya, apabila dikonsumsi secara berlebihan ketumbar juga miliki efek samping yang tak dapat diabaikan. Berikut manfaat dan efek samping ketumbar, seperti dikutip dari Healthline.
Manfaat ketumbar
Membantu menurunkan gula darah
Ketumbar dapat menurunkan gula darah dengan mengaktifkan enzim tertentu. Kadar gula darah penting untuk diperhatikan mengingat kadar yang tinggi merupakan faktor risiko terkena diabetes tipe 2. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan biji ketumbar dapat mengurangi kadar gula darah dengan meningkatkan aktivitas enzim yang membantu menghilangkan gula dari darah. Sementara dalam sebuah studi yang dilakukan pada tikus obesitas dengan kadar gula darah tinggi ditemukan dosis tunggal (20 mg per kilogram) ekstrak biji ketumbar dapat menurunkan gula darah sebesar 4 mmol/L dalam 6 jam, mirip dengan efek obat gula darah glibenklamida.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Ketumbar kaya antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel yang disebabkan radikal bebas. Antioksidannya telah terbukti dapat melawan peradangan di tubuh. Senyawa antioksidan termasuk terpinen, kuersetin, dan tokoferol, yang dapat memiliki efek antikanker, meningkatkan kekebalan, dan melindungi saraf. Sebuah penelitian menemukan antioksidan dalam ekstrak biji ketumbar menurunkan peradangan dan memperlambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, prostat, payudara, dan usus besar.
Bermanfaat bagi kesehatan jantung
Beberapa penelitian pada hewan dan tabung percobaan menunjukkan ketumbar dapat menurunkan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol jahat. Ekstrak ketumbar bertindak sebagai diuretik, membantu tubuh membuang kelebihan natrium dan air. Hal tersebut dapat menurunkan tekanan darah. Terlebih lagi, banyak orang menemukan konsumsi rempah-rempah pedas seperti ketumbar dapat membantu mengurangi asupan natrium, yang dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Melindungi kesehatan otak
Antioksidan dalam ketumbar dapat mengurangi peradangan otak, meningkatkan memori, dan mengurangi gejala kecemasan meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut. Banyak penyakit otak termasuk Parkinson, Alzheimer, dan Multiple Sclerosis yang berhubungan dengan peradangan dipercaya dapat ditekan proses peradangannya dengan rutin mengonsumsi ketumbar. Sifat anti-inflamasi yang terdapat dalam ketumbar dapat melindungi dari risiko penyakit ini. Ekstrak ketumbar diyakini dapat mengurangi risiko kerusakan sel saraf setelah kejang akibat obat.
Meningkatkan siklus pencernaan dan kesehatan usus
Minyak yang diekstraksi dari biji ketumbar dapat mempercepat dan meningkatkan pencernaan yang sehat. Dalam sebuah studi yang dilakukan selama dua bulan terhadap 32 orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS), ditemukan 30 tetes obat herbal yang mengandung ketumbar dan diminum tiga kali sehari secara signifikan dapat mengurangi sakit perut, kembung, dan ketidaknyamanan.
Melawan infeksi
Ketumbar mengandung senyawa antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi tertentu dan penyakit bawaan makanan. Dodesenal, senyawa dalam ketumbar, dapat melawan bakteri seperti Salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Selain itu, penelitian mengungkapkan biji ketumbar menjadi salah satu rempah-rempah yang dapat melawan bakteri penyebab infeksi saluran kemih (ISK).