Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meski tak sepopuler seledri atau daun bawang, daun ketumbar juga punya banyak manfaat bagi kesehatan. Bentuknya pun seperti daun seledri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, daun ketumbar sebenarnya jarang dimakan. Lalu, apa sebenarnya khasiat daun ketumbar bagi tubuh? Berikut jawabannya menurut health.com dan newsmedical.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengurangi risiko kanker dan penyakit mata
Ketumbar memiliki kandungan karotenoid, seperti betakaroten dan lutein. Kedua jenis karotenoid ini juga ditemukan dalam keluarga umbelliferae lain seperti wortel. Sebuah penelitian mengungkap karotenoid dalam daun ketumbar memiliki kemungkinan menurunkan risiko kanker dan penyakit mata. Penelitian lain juga menyebutkan daun ketumbar memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingk bijinya. Antioksidan ini jika dikonsumsi secara teratur bisa bermanfaat mencegah stres oksidatif serta mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas yang dilepaskan selama oksidasi.
Mencegah kanker akibat konsumsi HCA pada daging yang tinggi
Sebuah penelitian menemukan memasak dengan daun ketumbar bisa mencegah risiko kanker karena saat memasak daging dengan suhu yang tinggi dengan daun ketumbar, daun ini bisa mencegah perkembangan amina heterosiklik (HCA). Konsumsi HCA yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko kanker.
Membantu kesehatan jantung
Tidak hanya bijinya, tanaman ketumbar, termasuk daunnya, punya sejumlah manfaat bagi kesehatan, seperti mengatasi masalah pencernaan, nyeri, dan peradangan. Penelitian yang diterbitkan dalam Molecules menemukan ramuan ketumbar bisa mendukung kesehatan jantung dengan membantu mengatur tekanan darah serta jantung. Menurut para peneliti, hal ini karena tanaman ketumbar kaya antioksidan.
Efek samping daun ketumbar
Jika dikonsumsi mentah, daun ketumbar meningkatkan risiko terkontaminasi bakteri yang jika dimasak terlebih dulu akan mati. Bahkan pada tahun 2000 dan 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menerima laporan tentang wabah yang disebabkan daun ketumbar. Karena itu, untuk orang yang berusia di atas 60 tahun, sedang hamil, memiliki sistem imun yang lemah, atau sejumlah kondisi kesehatan lain disarankan tidak mengonsumsi daun ketumbar mentah.