Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Tanpa Suntikan, Ini Alternatif Terapi Insulin Pasien Diabetes

Penelitian menunjukkan bahwa ketidaknyamanan dan ketakutan disuntik menyebabkan pasien diabetes memilih menunda pengobatan insulin.

8 Februari 2019 | 19.28 WIB

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Suntik insulin dilakukan untuk mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes. Sebagian pasien harus menerima suntikan insulin seumur hidup, bahkan bisa berkali-kali dalam sehari. Kadang-kadang rutinitas itu membuat pasien bosan dan tidak nyaman, belum lagi risiko lupa.

Baca juga: Daun Sambiloto Dapat Mengatasi Diabetes? Ini Kata Pakar

Penelitian menunjukkan bahwa ketidaknyamanan dan ketakutan disuntik menyebabkan pasien diabetes memilih menunda pengobatan insulin hingga tujuh hingga delapan tahun.

Itu sebabnya, para peneliti di MIT menemukan cara baru agar suatu hari nanti insulin tak perlu disuntikkan. Caranya, dengan menelan alat kecil yang secara otomatis menyuntikkan insulin langsung ke dinding perut.

Dilansir Time, Kamis, 7 Februari 2019, peneliti Robert Langer dan Giovanni Traverso menjelaskan tentang alat yang disebut dengan aplikator skala milimeter yang berorientasi sendiri (SOMA) itu. Benda ini memiliki ukuran kira-kira sebesar kapsul dan terbuat dari stainless steel serta bahan mudah terurai lainnya.

Aplikator ini dikembangkan untuk membuat obat suntikan lebih mudah, demikian menurut laporan yang diterbitkan di "Science". Sejauh ini, SOMA baru diujicobakan pada hewan.

SOMA dilengkapi dengan jarum pegas yang mengandung insulin. Kapsul SOMA bisa menyesuaikan diri serta ada celah agar jarum selalu dapat menemukan sasaran di dinding perut.

Tim peneliti telah menguji perangkat itu pada babi dan hasilnya sesuai perkiraan. Pada tiga babi yang menelan SOMA, alat itu menyebabkan tingkat insulin dalam darah yang sama dengan suntikan melalui kulit.

Langer dan Traverso mengatakan, perlu penelitian lebih banyak pada beberapa jenis hewan, tetapi mereka percaya teknologi itu berpotensi membantu banyak orang untuk menerima insulin dengan cara yang lebih baik.

“Kami melihat potensi luar biasa untuk mengobati banyak penyakit,” kata Traverso.

Sejauh ini, Langer dan Traverso belum melihat efek buruk dari perangkat di lebih dari selusin babi yang menelannya.

Baca juga: 4 Cara Paling Gampang Terhindar dari Diabetes

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus