Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Teknik Mengurangi Balita Kecanduan Menonton TV

Usia balita merupakan masa perkembangan bagi otak dan ketrampilan anak. Simak tips untuk mengurangi kecanduan menonton TV pada balita.

6 November 2022 | 09.31 WIB

Seorang pedagang menonton siaran TV analog di Antapani, Bandung, Jawa Barat, Kamis 17 Februari 2022. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melakukan penghentian siaran TV analog tahap pertama pada 30 April 2022 mendatang di 12 daerah di Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Perbesar
Seorang pedagang menonton siaran TV analog di Antapani, Bandung, Jawa Barat, Kamis 17 Februari 2022. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melakukan penghentian siaran TV analog tahap pertama pada 30 April 2022 mendatang di 12 daerah di Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi beberapa orang tua, untuk merawat anak balita bukanlah hal mudah. Tak jarang untuk menenangkan anak yang sedang rewel, mereka menyuguhinya menonton TV.

Yang berbahaya adalah jika anak telah nyaman dengan televisi dan tidak mau lepas darinya. Bila sudah demikian, bagaimana kiat-kiat mengurangi kecanduan TV Digital yang saat ini diterapkan.

Peran Televisi bagi anak

Baca : Tayangan Edukatif Dukung Perkembangan Anak

Televisi menjadi bagian penting dari kehidupan anak. Dari menyaksikan keajaiban pahlawan super di akhir pekan, anak-anak bisa menjalani pengalaman mendalam melalui televisi dan hidup dalam dunia mereka sendiri.

Televisi juga dapat membentuk karakter dan kepribadian bahkan memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan cara pandang anak terhadap kehidupan. Oleh karena itu, perhatian ekstra orang tua akan memastikan bahwa anak Anda menikmati acara TV tanpa terkena efek buruk dari menonton TV.

Menurut laman parenting.firstcry.com, jika anak menonton drama kriminal atau film horor dan mengalami mimpi buruk selama waktu tidur, dapat diyakini ada sesuatu yang salah dengan tontonan televisinya. Sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan di depan TV, dan itu pasti membentuk kepribadian dan sikap mereka.

Jenis program televisi yang tepat menanamkan kesadaran sosial dan lingkungan pada anak-anak dan bahkan mempromosikan perkembangan sosial, emosional, dan kognitif secara holistik.

Memastikan keseimbangan waktu TV dengan bermain dan belajar yang sehat penting untuk perkembangan mereka. Sebab, tak ada orang tua yang ingin anaknya kurang bergerak dan melewatkan aktivitas sosial dan fisik yang sehat.

Dampak Positif & Negatif

Baca : Aturan Menonton Televisi dan Main Gadget untuk Anak 1,5 Tahun

Sejatinya, televisi tidak hanya identik dengan dampak negatif semata. Sebab, sisi positif juga bisa didapatkan anak dari televisi.

Dampak Positif:

  1. Hiburan
  2. Pendidikan
  3. Olahraga
  4. Budaya
  5. Kreativitas
  6. Menghilangkan Stress
  7. Mempelajari teknologi dan tren terbaru
  8. Ketrampilan bahasa dan emosional
  9. Menjadi lebih terlibat
  10. Mendorong partisipasi anak

Sedangkan dampak negatifnya, antara lain :

  1. Mencuri waktu
  2. Membunuh kreativitas dan imajinasi
  3. Menjadi kurang fokus
  4. Tidak produktif
  5. Obesitas
  6. Risiko kesehatan mata dan jantung
  7. Perilaku negatif
  8. Perubahan emosional
  9. Penyebab masalah belajar
  10. Mempengaruhi citra diri

Teknik Yang dapat dilakukan

Baca : Sebaiknya Anak Tidak Makan sambil Menonton Televisi

Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan sebagai orang tua. Antara lain:

  • Batasi jumlah jam yang dihabiskan anak mereka di depan TV.
  • Pastikan anak mereka menonton acara TV yang berkualitas, bukan yang tidak pantas.
  • Menonton TV bersama anak agar yakin bahwa konten yang dikonsumsi bersifat informatif, edukatif, dan interaktif. Hal ini juga dapat menumbuhkan ikatan antara orang tua dan anak.
  • Jauhkan TV dari kamar tidur dan matikan TV di akhir acara.
  • Membantu mengembangkan hubungan yang sehat antara waktu menonton TV dan menyelesaikan tugas.
  • Cobalah untuk tidak membuat aturan terlalu ketat, karena dapat mengembangkan hubungan negatif antara anak dan TV.

Selain itu, disarankan agar bayi dan balita di bawah usia dua tahun menghindari menonton TV karena otak mereka sedang berkembang dan rentan. Mereka belajar banyak keterampilan emosional dan sosial, jadi inilah saatnya untuk berinteraksi dengan mereka.

Orang tua perlu memperhatikan kebutuhan emosional anak, mendorong mereka untuk membaca, menulis, dan menggambar. Sebagian besar perkembangan kognitif terjadi selama tahap ini, itulah sebabnya TV sebaiknya dijauhkan dari bayi dan balita di bawah dua tahun. 

Menonton TV adalah kegiatan yang paling baik dilakukan dalam jumlah sedang. Pastikan anak  menonton program berkualitas dan menghabiskan waktunya secara produktif supaya pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan tepat.

Menonton TV adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, dan jika dipadukan dengan perhatian dan cara bijak, siaran TV digital bisa menjadi alat belajar anak.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca : Kebiasaan Menonton Televisi Mempengaruhi Nilai Akademis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus