Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

4 Maret 2024 | 22.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana memberikan tips dan trik cara memilih pakaian dan gaya berpenampilan menarik, khusus untuk jurnalis. Menurut dia, pakaian memiliki pengaruh kuat dalam membranding diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan pekerjaan yang mengharuskan bertemu banyak orang, wartawan perlu memahami gaya dan penampilan untuk bertemu dengan narasumber di segala kalangan. Menurut Didiet, ada tips berpakaian yang harus diketahui oleh para jurnalis. Tak perlu budget mahal untuk bergaya, yang terpenting adalah bisa memadupadankan pakaian dengan serasi. Lalu, bagaimana sih tips dan trik ala perancang busana kondang itu?

Tips dan Trik Memadupadankan Busana Ala Didiet Maulana

Pilih Warna Netral

Didiet mengatakan, jurnalis setidaknya harus memiliki pakaian berwarna netral, karena bisa digunakan untuk seluruh kegiatan. Misalnya kemeja atau kaos putih yang juga bisa dipadukan dengan berbagai macam pakaian luar seperti vest, jaket atau blazer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Gunakan warna-warna netral, seperti monokrom. Karena warna netral bisa digunakan di semua kegiatan, baik formal atau non-formal," kata Didiet dalam kegiatan Ngopi Sore di Tempo pada Senin, 4 Maret 2024.

Dia juga mengatakan, liputan di luar dan dalam ruangan akan sangat berbeda. Apalagi jurnalis sering berpindah dari satu acara ke acara lainnya. Maka kata Didiet, wartawan juga perlu menyiapkan pakaian ganti seperti kemeja atau celana bahan, untuk berjaga-jaga ketika ada liputan di area yang formal.

"Bisa juga membawa pakaian ganti, untuk berjaga-jaga kalau ada acara formal terlepas pilihan warnanya sudah cocok," kata Didiet.

2. Hindari Pakaian dengan Banyak Tulisan

Menghindari distraksi dari pakaian yang dikenakan, Didiet menyarankan jurnalis tidak menggunakan pakaian yang punya banyak tulisan. Menurut dia, pakaian itu akan mengalihkan pandangan atau fokus narasumber.

"Kita akan banyak bertemu dengan narasumber, maka jangan sampai narasumber terdistraksi dengan pakaian yang kita kenakan. Tidak hanya tulisan saja, tapi warna juga berpengaruh," ucapnya.

Cara lainnya, jurnalis harus memiliki batik, tenun ikat atau scraft yang juga cocok digunakan kalau ingin terlihat fashonable untuk menghindari pakaian dengan motif yang banyak. Sebagai penggiat busana tradisional, ia mengatakan, batik merupakan pakaian yang bisa digunakan dalam kegiatan formal dan non-formal juga.

Batik bisa dimanfaatkan kalau seorang jurnalis kehabisan pilihan pakaian yang dominan itu-itu saja.

3. Pilih Alas Kaki Tertutup

Dari pakaian, Didiet beralih ke alas kaki yang juga bisa menjadi tips untuk menyelaraskan pakaian. Kondisi liputan di lapangan juga akan mempengaruhi gaya berpenampilan. Alas kaki tertutup seperti sepatu bisa digunakan sebagai salah satu list penampilan yang wajib diperhatikan.

"Ini juga untuk menghindari apabila ada agenda atau kegiatan yang harus menggunakan sepatu, semisal di kantor-kantor pejabat. Jadi jangan gunakan sandal atau alas kaki yang terbuka," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus