Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mills Gandeng Didiet Maulana Rancang Jersey Atlet Paralimpiade Paris 2024

Produsen apparel lokal Mills berkolaborasi dengan desainer Didiet Maulana, menyiapkan kostum untuk Paralimpiade Paris 2024.

27 Agustus 2024 | 21.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen apparel lokal Mills berkolaborasi dengan desainer Didiet Maulana, melalui brand Ikat Indonesia, untuk merancang kostum para atlet yang akan berlaga di Paralimpiade Paris 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IKAT Indonesia by Didiet Maulana mendapat kepercayaan untuk bertanggung jawab dalam desain kostum kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris 2024. Koleksinya terdiri dari jaket, kaus jersi, dan track pant.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk kostum Kontingen Indonesia, mengusung konsep berjudul Sandya Niskala. Dalam Bahasa Sansekerta, Sandya bermakna persatuan, sedangkan Niskala berarti kuat dan kokoh. "Sandya Niskala sebuah konsep yang dihadirkan terinspirasi dari Indonesia sebagai negara kepulauan dengan beragam budaya serta nilai luhur persatuan yang kuat dan kokoh layaknya indahnya bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika,” kata Didiet seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.

Rangkaian desain Sandya Niskala juga menyematkan unsur motif tenun ikat yang merepresentasikan kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia, selaras dengan visi jenama yang didirikan Didiet Maulana sejak 2011.

Pada motif juga terdapat pola geometris yang beralur seperti gelombang laut yang dinamis yang terinspirasi dari Indonesia sebagai negara kepulauan. Motif itu, kata Didiet, menyimbolkan perjuangan dan optimisme para atlet dalam berkompetisi.

Sesuai konsep besarnya, motif itu juga memasukkan inspirasi dari Garuda Pancasila. Berwujud bentuk bulu, motif itu mengandung filosofi tentang kekuatan, persatuan, dan kesatuan bangsa Indonesia. Penempatan motif pada jaket, jersey dan celana pun disusun sedemikian rupa sehingga tampak dinamis seperti bentuk paruh burung dalam lambang Garuda Pancasila.

Kombinasi warna pada desain motif juga terinspirasi dari lambang Garuda Pancasila. Terdiri dari warna merah yang melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, warna kuning emas yang melambangkan kemegahan dan kejayaan, serta sentuhan warna abu-abu yang melambangkan rasa tanggung jawab.

Efek kontras diaplikasikan dengan padu padan warna pada jaket dan celana yang berwarna krem muda yang lembut untuk memberikan unsur dinamis namun tetap membumi serta mempertemukan kesan modern yang harmonis dengan motif tradisional Ikat. "Dari warna-warna ini, IKAT Indonesia by Didiet Maulana ingin menghadirkan nuansa yang energik, semangat baru, dan harapan yang baik bagi para atlet Indonesia yang telah berjuang dalam kompetisi," ucap Didiet.

Direktur Utama PT Mitra Kreasi Garmen Stevendy Tjen merasa bangga Mills dipilih kembali mendukung olahraga Indonesia untuk kompetisi tertinggi dunia di Paris. "Kami harap atlet Indonesia bangga menggunakan produk asli Indonesia, terlebih nanti mereka akan berjuang melawan atlet-atlet dunia," ujarnya.

Lebih lanjut, Stevendy memuji karya Didiet Maulana soal desain jersey Indonesia di Paralimpiade Paris. "Mills bangga bekerja sama dengan desainer internasional asal Indonesia. Desainnya juga keren, membuat para atlet lebih percaya diri untuk bersaing dengan kontingen-kontingen yang lain," ucapnya.

"Ini menjadi sebuah bukti bahwa Indonesia tidak kalah dengan negara lain, dengan kualitas Mills dan desainer kelas internasional, membuat jersi atlet kita menjadi sorotan di ajang Paralimpiade nanti," katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus