Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Hidup Sehat dan Bugar dari Ade Rai

Pakar kebugaran Ade Rai membagi beberapa saran agar hidup sehat dan bugar, mulai dari pemilihan makanan yang baik sampai istirahat yang cukup.

21 Februari 2025 | 21.20 WIB

Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kesehatan mahal harganya. Karena itu, penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar agar terhindar dari berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Terkait hal itu, pakar kebugaran Ade Rai membagi beberapa saran kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Selain rutin olahraga dan menerapkan gaya hidup sehat, ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan, terutama pola makan. Yang pertama, cobalah untuk mengontrol asupan karbohidrat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Karbohidrat tak terkontrol bisa ada efek domino dan menyebabkan sindrom metabolik. Pilih makanan yang alami, jangan yang ultraproses," jelasnya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 19 Februari 2025.

Yang kedua jangan lupakan protein, jangan hanya mengonsumsi karbohidrat olahan yang dikombinasikan dengan lemak olahan. Apalagi asupan protein kebanyakan orang Indonesia termasuk rendah karena hanya mencari kenyang dengan karbohidrat dan lemak.

"Yang ketiga selektif memilih lemak, jangan pilih yang yang buruk dan olahan. Inflamasi terjadi karena sumber lemak yang buruk. Liver bekerja keras untuk mengeluarkan lemak dan kolesterol. Ingin sehat dengan makan obat-obatan tapi lupa menganjurkan untuk tidak makan gorengan. Pilih lemak sehat seperti dari buah zaitun, alpukat, dan kelapa," saran Ade Rai.

Binaragawan Ade Rai. TEMPO/NURUL FARA

Puasa dan Cukup Istirahat

Yang keempat, ia menyebut puasa sebagai strategi paling mudah dan alami untuk menjaga kesehatan. Jendela (durasi) makan lebih lebar dari tidak makan dan saat puasa waktu bisa makan menjadi lebih sempit. Apalagi sebentar lagi Ramadan sehingga bisa menjadi momen yang tepat untuk menjaga kesehatan.

"Kenapa pas Ramadan tidak ada yang asam lambungnya naik? Di hari biasa, ada persepsi kalau tidak makan sudah ada ancaman, takut asam lambung naik. Padahal puasa tidak bikin asam lambung naik," ujar binaragawan berdarah Bali itu.

Menurut Ade, sakit biasanya disebabkan kebanyakan makan, bukan kurang makan. Dan puasa bukan berarti diet tapi mengatur kapan harus makan dan tidak makan, yang sudah ditentukan waktunya.

Untuk poin kelima, ia menyarankan untuk berolahraga di pagi hari ketika perut masih dalam keadaan kosong. Apa sebabnya? "Karena kita diberi kesempatan oleh tubuh untuk mencari sumber energi lain, cadangan energi atau trigliserida. Jangan takut pusing atau asam lambung naik karena itu biasanya hanya kecemasan yang sudah tertanam di kepala," kata Ade. 

Yang keenam, ia meminta untuk memprioritaskan latihan beban, tak hanya latihan kardio. Orang sibuk menjaga kesehatan jantung dengan latihan kardio tapi lupa menjaga kekuatan rangka tubuh dengan latihan beban. Ia menyebut 1 persen massa otot hilang setiap tahun setelah berusia 40 tahun, juga kekuatan dan tenaga yang berkurang 3-5 persen, serta 8 persen kecepatan.

Yang ketujuh, Ade mengingatkan untuk cukup istirahat yang baik bagi pernapasan dan pikiran. "Rest properly, eat properly, move properly, think properly. Itu gerakan masyarakat hidup sehat yang sesungguhnya," kata Ade Rai. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus