Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mitos yang beredar di masyarakat mengenai bintik putih pada kuku Anda sering dikaitkan dengan kurangnya kalsium. Tak heran, banyak orang pada zaman dahulu mengkonsumsi susu untuk memperbaiki hal ini. Padahal, keduanya tidak memiliki hubungan sama sekali.
Baca juga: Suka Mengigit Kuku? Awas 5 Penyakit Ini Mengintai
Bintik putih yang dikenal dengan istilah ilmiah punctate leukonychia ini merupakan tanda dari masalah lain. Berikut adalah empat di antaranya seperti yang dilansir dari Metro.co.uk dan Health Line.
1. Alergi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alergi terhadap produk tertentu untuk kuku Anda akan berdampak pada munculnya bintik putih. Entah dari cat kuku, pengilau, pengeras atau penghapus cat kuku akan menyebabkan hal ini. Apabila sudah terjadi, jangan sekali-kali menumpuknya dengan kuku palsu berbahan akrilik ataupun gel. Sebab, ini akan memperparah kondisi kuku Anda.
2. Trauma pada kuku
Meski terdengar menyeramkan, namun trauma pada kuku bukan hanya berbicara tentang kekerasan namun juga hal-hal kecil yang Anda lakukan. Dengan tidak sengaja membenturkan kuku dengan pintu, tentu akan menyebabkan munculnya bintik putih di kuku. Meski demikian, hal sesederhana mengetuk kuku di atas meja atau menggigitnya, dapat menyebabkan bintik putih pula.
3. Kekurangan zat besi
Ya, sebenarnya kekurangan kalsium bukanlah alasan yang tepat. Melainkan, kekurangan zat besi atau zinc-lah yang benar. Dalam hal ini, tubuh menunjukkan reaksi kekurangan zat besi dari bintik putih pada kuku. Oleh karena itu, apabila hal ini muncul, Anda mungkin dapat mengevaluasi menu makanan Anda. Jangan lupa tambahkan bayam, kacang-kacangan, dan daging untuk menghilangkannya.
Baca juga: Rawat Kuku Kaki dengan Belimbing Wuluh, Cek Cara Lainnya
4. Jamur
Salah satu tanda yang akan muncul apabila Anda terjangkit jamur kuku atau white superficial onychomycosis adalah bintik putih. Umumnya, ini hanya akan menyerang wilayah kuku kaki saja. Apabila terus dibiarkan, bintik putih tersebut akan terus menyebar di permukaan hingga menutupi seluruh kuku. Kemudian, kuku pun akan menjadi lebih rapuh dan mudah patah.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | METRO.CO.UK | HEALTHLINE
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini