Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selama musim hujan, tanah menjadi basah dan risiko kontaminasi oleh zat-zat asing meningkat di sekitar kita. Situasi ini dapat menjadi lebih berbahaya jika kondisi tubuh kita tidak optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musim hujan seringkali menjadi musim di mana penyakit menular menjadi lebih mudah menyebar. Faktor seperti kelembapan tinggi, genangan air, dan perubahan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme dapat meningkatkan risiko terkena penyakit. Berikut adalah 9 penyakit yang kerap muncul saat musim hujan yang patut Anda waspadai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Demam berdarah
Penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini sering kali mengalami peningkatan selama musim hujan. Air yang menggenang menjadi tempat ideal bagi perkembangan larva nyamuk, yang meningkatkan risiko penularan demam berdarah. Gejalanya termasuk demam, nyeri pada sendi, dan pendarahan. Langkah pencegahan yang penting meliputi menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan kelambu atau pengusir nyamuk.
2. Flu dan influenza
Kelembaban udara memungkinkan virus flu dan influenza untuk bertahan lebih lama di udara, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit pernapasan. Gejala yang umumnya dialami termasuk demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Melakukan vaksinasi dan menjaga kebersihan tangan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dari flu.
3. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang menular melalui air yang tercemar oleh urin hewan yang terinfeksi bakteri leptospira. Air hujan yang menggenang seringkali menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri penyebab leptospirosis. Gejala penyakit ini seringkali mirip dengan flu, namun bisa berkembang menjadi kondisi yang serius dan dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal, bahkan menyebabkan kematian. Maka, penting untuk menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi selama musim hujan guna mencegah penularan penyakit ini.
4. Diare
Ketika musim hujan tiba, kualitas air minum yang buruk dan sanitasi yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko terkena diare. Mikroorganisme seperti E.coli dan Vibrio cholerae dapat menyebabkan infeksi pada manusia melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memasak makanan dengan benar, menjaga kebersihan tangan, dan hanya mengonsumsi air yang telah dimasak atau air bersih untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
5. ISPA
Perubahan suhu dan kelembaban yang terjadi selama musim hujan dapat memicu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), seperti gejala pilek dan batuk. Virus dan bakteri yang dapat bertahan dalam udara yang lembap menjadi penyebab utama penyakit ini. Untuk mencegah ISPA, sangat penting untuk menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
6. Malaria
Musim hujan mempercepat pertumbuhan nyamuk Anopheles yang merupakan pembawa penyakit malaria. Gejala malaria termasuk demam, menggigil, dan kelelahan. Disarankan untuk menggunakan kelambu, mengenakan pakaian yang menutupi tubuh dengan baik, serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan repellent kulit.
7. Demam Tifoid
Demam tifoid atau tifus umumnya memunculkan gejala seperti kelemahan, kelelahan, dan lesu. Sering kali, faktor utama yang mempengaruhi penyakit ini adalah kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, menerapkan perilaku hidup bersih sangat penting sebagai kunci menjaga kesehatan saat musim penghujan.
8. Penyakit kulit
Kondisi kelembaban yang tinggi bisa menyebabkan masalah kulit seperti infeksi jamur dan eksim. Rajinlah membersihkan dan menjaga kebersihan kulit, memilih pakaian yang nyaman, dan menjaga kelembaban kulit dapat membantu mencegah masalah kulit ini.
9. Infeksi mata
Kontaminan dan bakteri yang dibawa oleh air hujan bisa mengakibatkan infeksi mata seperti konjungtivitis. Disarankan untuk menghindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor, serta menggunakan kacamata atau payung saat hujan untuk melindungi mata dari kontaminasi.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I PUTRI SAFIRA PITALOKA I M ROBY SEPTYAN