Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Waspada FOMO, Sindrom yang Menjangkiti Para Pengguna Instagram

Sekitar 55 persen responden mengaku alami sindrom FOMO. Apa itu sindrom Fomo, Apakah hanya berlaku untuk pengguna instagram?

9 April 2018 | 09.05 WIB

Ilustrasi slank di dunia maya/media sosial. Shuterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi slank di dunia maya/media sosial. Shuterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika membuka akun Instagram, kita semua mungkin pernah mengalami ini: serunya melihat kehidupan para bloger, selebgram, influencer, fashionista, atau teman-teman Anda sendiri yang seolah sempurna. Mereka kerap berlibur ke tempat menarik, menyantap makanan enak, atau memakai barang-barang bagus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jika dengan atau tanpa disadari Anda juga ingin menikmati semua yang Anda lihat di Instagram dan mulai cemas ketinggalan zaman jika keinginan itu tak kesampaian, berarti Anda sudah terjangkit sindrom FOMO (fear of Missing Out).

Baca juga:
Betulkah Ada Cell Cure di RSPAD Gatot Subroto? Ini Faktanya
Kenapa Uji Klinis Penting dalam Sebuah Terapi? Begini Jawabnya
Hindari Konsumsi Tiga Makanan Ini Bila Menyetir Perjalanan Jauh

Hasil penelitian perusahaan asuransi dan manajemen aset Allianz di Amerika Utara pada Februari lalu mengemukakan, sebanyak 57 persen responden dari generasi milenial menghabiskan uang tanpa direncanakan hanya karena tergiur oleh apa yang dilihat di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam penelitian yang sama, 55 persen responden mengaku mengalami sindrom FOMO, yang mengacu kepada perasaan gelisah dan cemas jika tidak mengikuti tren dan atau ketinggalan info terkini di medsos.

Menurut Douglas A. Boneparth, pimpinan perusahaan konsultan dan perencana keuangan Bone Fide Wealth yang berbasis di Kota New York, AS, sindrom FOMO merupakan masalah sosial yang bisa dialami semua generasi. Namun saat ini sindrom tersebut paling banyak dialami generasi milenial, sebagai generasi yang paling banyak terekspos teknologi. 

“Menurut saya media sosial  [Instagram] memainkan peranan penting dalam bagaimana kita memandang gaya hidup. (Kebutuhan akan gaya hidup) sudah melampaui kebutuhan penampilan seperti pakaian dan mobil. Sebagai contoh, generasi milenial senang menikmati pengalaman baru, jadi mengunggah foto liburan dan berpartisipasi dalam acara-acara menarik bisa mengarah ke FOMO,” kata Boneparth.

TABLOIDBINTANG

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus