Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Fitur Baru Best Practice dari Instagram, Tak Sekadar Tuntunan Bikin Konten

Instagram merilis fitur baru berupa tuntunan Best Practice. Semua orang mungkin bisa jadi kreator konten, tapi tak banyak yang berhasil.

8 Oktober 2024 | 14.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Instagram merilis fitur baru, Best Practice, yang akan membantu para kreator konten untuk mengoptimalkan kinerja unggahan mereka. Fitur ini ditujukan untuk akun profesional yang meliputi creation, engagement, reach, monetization, dan guideline.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Best Practice merupakan fitur terbaru yang diluncurkan oleh platform Instagram sebagai alat bantu bagi kreator. Fitur menawarkan masukan yang disesuaikan, tentang cara membuat serta membagikan konten di Instagram yang dianggap 'klik' dengan orang-orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagaimana informasi sebelumnya yang menyebut bahwa Best Practice tersedia untuk akun profesional, fitur ini juga hanya akan dapat diakses melalui dasbor profesional pula. Instagram secara lebih ekspilisit memberi arahan kepada kreator, akun bisnis, dan pengguna akun profesional lainnya, tentang bagaimana mereka seharusnya mengunggah konten lewat fitur ini.

Sejatinya, fitur ini dibuat Instagram sebagai alat edukasi untuk dapat membantu pembuat konten dalam menghasilkan unggahan yang menarik. Beberapa tips di dalamnya memang terkesan cukup umum. Misal, strategi media sosial seperti kemampuan melacak pertumbuhan pengikut jangka panjang dan seruan agar pengguna meningkatkan produktivitasnya dalam mempos dengan lebih sering untuk mengunggah konten.

Namun, ada juga panduan yang lebih spesifik. Contoh, Reels dengan durasi lebih dari 90 detik tidak akan direkomendasikan pada pengguna baru, sehingga membatasi peluang eksistensi konten. Penekanan untuk lebih fokus dalam memproduksi konten video pendek tersebut juga sesuai dengan pernyataan kepala Instagram, Adam Mosseri, di masa lalu.

Di satu sisi, fitur Best Practice dinilai bermanfaat bagi kreator karena panduan yang diterima merupakan informasi langsung dari platform tanpa pusing memahami algoritme. Namun, di sisi lain, rekomendasi atau panduan dari Instagram ini bukan tidak mungkin menciptakan situasi penuh tekanan. Pengguna dengan akun profesional mereka, merasa harus mengikuti cara yang diinginkan platform atau berisiko konten mereka tidak terlihat oleh audiens.

Adapun rekomendasi mengunggah lebih banyak konten dengan format Reels disebut akan mempercepat pertumbuhan pengikut suatu akun tampak masuk akal. Sebabnya, Instagram ingin pengguna memposting lebih banyak video pendek agar dapat terus bersaing dengan kompetitor seperti TikTok. Apa lagi baru-baru ini YouTube Shorts merilis fitur baru, menjadikan ketiganya memproduksi konten yang terkesan serupa. 

Instagram belakangan memberi informasi pada pembuat konten bahwa “jumlah tayangan" saat ini menjadi metrik utama di platform, menjadi salah satu sinyal terpenting bagi kreator untuk memahami seberapa baik kinerja konten unggahan mereka. Faktor lainnya yang tak kalah penting yakni seberapa sering audiens membagikan konten si pengguna akun profesional kepada pengguna lain. 

BAYU MENTARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus