Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Waspada Proteinuria yang Berujung Penyakit Ginjal, Cek Gejalanya

Proteinuria bisa menjadi tanda orang menderita penyakit ginjal kronis. Apabila dibiarkan, berbagai masalah kesehatan pun bisa dialami.

18 Oktober 2019 | 08.10 WIB

Ilustrasi ginjal. webmd.com
Perbesar
Ilustrasi ginjal. webmd.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Proteinuria adalah suatu kondisi di mana tubuh mengeluarkan protein lewat urin. Jika seseorang mengalaminya, bisa dipastikan ia menderita penyakit ginjal kronis. Apabila dibiarkan, berbagai masalah kesehatan pun bisa dialami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ginjal bisa mengalami peradangan. Diabetes dan hipertensi juga bisa dialami oleh pasien proteinuria,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI), Tunggul D. Situmorang, dalam acara "Gerakan Peduli Hipertensi: Kendalikan Hipertensi, Sayangi Ginjalmu" di Jakarta pada 17 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tunggul memberikan beberapa tanda yang bisa diwaspadai agar segera mendapat penanganan dari ahli. Pertama adalah warna urin yang keruh.

“Gejala ini muncul walaupun sudah mengonsumsi cukup air putih,” tuturnya.

Kedua, Tunggul mengatakan bahwa urin yang dikeluarkan akan berbuih atau berbusa. Namun, perlu diperhatikan bahwa busa tersebut muncul saat buang air kecil dengan jarak normal.

“Bukan dimuncratkan ya. Karena kalau dimuncratkan, sudah pasti berbusa, tidak perlu proteinuria,” katanya.

Ketiga, pembengkakan di kaki dan sekitar punggung juga dapat menjadi tanda lain. Tunggul menjelaskan bahwa proteinuria akan menimbulkan sindrom nefrotik yang menimbun air. Kelebihan air pun akan menyebabkan pembengkakan.

“Kalau ada bengkak yang parah sekali, harus waspada,” ujarnya.

Jika telah mengalami ketiganya, Tunggul menyarankan untuk segera bertemu dengan ahli kesehatan. Tes laboratorium juga wajib dilakukan untuk menentukan bila seseorang memang positif proteinuria.

“Tidak perlu yang protein albumin, itu mahal. Ambil tes urin protein saja untuk tahu hasilnya bagaimana,” jelasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus