Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengenakan kemeja kemerahan dengan motif kain tradisional Bali, kain endek, saat menghadiri acara gala dinner KTT G20. Begitu pula, Presiden China Xi Jinping mengenakan kemeja biru bermotif kain endek pula. Sekjen PBB Antonio Guterres pun demikian, perbedaannya hanya dengan warna kemeja kehijauan.
Gala dinner KTT G20 Bali, cukup meriah Selasa malam, 15 November 2022. Berdasarkan siaran pers yang dibagikan Biro Pers Sekretariat Presiden, pada santap malam KTT G20 kali ini, para undangan disuguhi beragam makanan dari berbagai daerah, yaitu Bali, Jawa, Sulawesi Utara, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Aceh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk menu utama, para undangan disuguhi, antara lain, tenderloin sapi wagyu khas Lampung, rendang Padang, mousseline singkong dan kentang, asparagus dalam saus kunyit Bali, hingga puree terong balado. Menu penutup, para undangan menikmati cokelat mousse Aceh, nasi tuille, beras ketan hitam dengan kelapa parut, dan coulis mangga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selan menu makanan dan hiburan yang menunjukkan keanegaraman budaya Indonesia, para pemimpin negera tersebut tampak berkemeja dengan motif kain tradisional endek.
Baca: Kain Tenun Endek Khas Bali Dijadikan Souvenir G20
Dalam acara forum internasional KTT G20 di Bali, kain endek terpilih menjadi salah satu souvenir yang diberikan untuk kepala negara yang menghadiri KTT G20. Kain tenun endek yang dipilih adalah kalin yang dibuat secara tradisional menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Lantas, apa istimewanya kain endek itu sendiri?
Melansir djkn.kemenkeu.go.id, ditilik secara harfiah, kata ‘endek’diambil dari kata gendekan atau ngendek yang bermakna diam atau tetap, tidak berubah warnanya. Sementara dari segi historis, kain endek telah dikenal sjak abad ke-16 dan terus berkembang hingga saat ini. Pada prinsipnya kain endek digunakan sebagai pakaian, simbol persaudaraan, dan juga cindera mata. D
Dalam kehidupan sehari-hari kain endek memiliki berbagai fungsi. Kain endek digunakan sebagai pakaian sakral dalam kegiatan upacara besar dan sembahyang di pura. Selain itu endek juga digunakan untuk seragam sekolah dan kantor. Pada era zaman yang semakin modern, kain endek pun mengikuti dinamikanya. Banyak inovasi yang dikembangkan antara lain tas, kipas, pernak-pernik dekorasi, dan masker.
Kain endek memilik banyak motif yang digunakan, mulai dari geometris, flora, fauna, figuratif, hingga dekoratif. Motif geometris merupakan motif tertua yang digunakan sebagai simbol keyakinan masyarakat Bali yang dilambangkan dengan garis lurus, garis putus, garis lengkung, dan berbagai bidang geometri.
Motif flora mengadaptasi bentuk tumbuhan dan tampilannya cenderung rapat dan harmonis. Sementara motif fauna mengadaptasi bentuk hewan baik darat, laut, maupun udara. Motif figuratif biasanya mengadaptasi tokoh manusia atau pewayangan yang digambarkan lebih sederhana baik secara utuh maupun sebagian. Gabungan dari motif-motif yang telah ada sebelumnya dan disesuaikan dengan keyakinan masyarakat tentang motif dekoratif.
Kain endek tergolong karya seni yang membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya. Hal tersebut karena proses pembuatannya cukup rumit dan sepenuhnya menggunakan tangan manusia (buatan tangan). Karena proses panjang tersebut maka tidak heran untuk satu lembar kain endek dibutuhkan waktu hingga satu bulan.
NAOMY A. NUGRAHENI I SDA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.