Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Afrika Selatan Disebut Negara Paling Ramah di Dunia, Bikin Wisatawan Merasa Nyaman

Dinobatkan sebagai negara paling ramah, masyarakat Afrika Selatan senang bersosialisasi dan bercanda, membantu wisatawan merasa nyaman.

14 Juli 2024 | 21.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ikan paus sangat mudah ditemui di sekitar perairan laut Cape Town, Afrika Selatan. Bahkan dijadikan atraksi wisata di Afrika Selatan, kejadian penyerangan ikan paus terhadap manusia sempat beberapa kali terjadi, ikan paus sempat tercatat beberapa kali menabrak kapal wisatawan. JENNIFER BRUCE/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Traveling ke negara yang penduduknya ramah terasa menyenangkan. Tapi di manakah negara paling ramah di dunia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah perusahaan layanan keuangan digital, Remitly, merilis hasil studi baru yang menobatkan Afrika Selatan sebagai negara paling ramah di dunia. Remitly menggunakan program Prolific untuk menguji 3.000 peserta dari 27 negara. 

Masyarakat Ramah dan Hangat 

Dikenal sebagai orang yang hangat dan ramah, masyarakat Afrika Selatan pada umumnya senang terlibat dalam percakapan, bersosialisasi, dan banyak bercanda, sehingga membantu wisatawan dan pendatang baru merasa nyaman, demikian temuan temuan tersebut. “Sifatnya yang ramah, ditambah dengan bentang alam negara yang beragam dan biaya hidup yang terjangkau, menjadikannya tempat yang populer untuk berpindah atau berwisata."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di urutan kedua adalah Yunani yang berarti juga negara paling ramah di Eropa, disusul Kroasia di urutan ketiga. Meksiko menempati posisi keempat, dan mendapat gelar negara paling ramah di Amerika Utara, dan Swedia melengkapi posisi lima besar.

Jepang Wakili Asia 

Satu-satunya negara Asia yang masuk ke dalam daftar 25 besar negara paling ramah di dunia adalah Jepang. Negeri Sakura ini berada di urutan ke-14. 

“Keramahan adalah sifat yang sangat penting dalam hidup, terlebih lagi jika Anda pindah atau bepergian ke negara baru di mana Anda mungkin merasa gugup atau kesepian,” kata Ollie Cassel, kepala pemasaran pertumbuhan di Remitly, seperti dilansir dari Travel+Leisure. “Kehangatan dan keramahtamahan orang asing dapat membuat perbedaan besar dalam membantu orang merasa lebih diterima dan nyaman, sehingga meningkatkan pengalaman yang tidak dapat dikenali lagi.”

Namun, seperti yang ditambahkan Cassel, meskipun beberapa negara tampak lebih ramah dibandingkan negara lain, wisatawan tetap perlu mencari tahu komunitas, budaya, dan adat istiadat setempat untuk membantu menciptakan tempat menyenangkan yang jauh dari rumah. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus