Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menempati posisi ke-8 dari total 46 negara dalam daftar subkategori negara paling ramah menurut survei Expat Insider 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei Expat Insider 2019 dilakukan InterNations dari 7 sampai 28 Maret 2019, seperti tercantum pada situs internations.org.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei mencakup laporan komprehensif dari 64 negara di seluruh dunia. Untuk tahun 2019, InterNations melakukan survei terhadap 20.259 expatriat yang mewakili 182 negara dan tinggal di 187 negara atau wilayah.
Survei mencakup kualitas hidup, kemudahan tinggal, keuangan pribadi, peluang karir, dan jaminan hidup berkeluarga.
Untuk cakupan kemudahan tinggal, terdiri dari subindeks kenyamanan tinggal serasa di rumah, keramahan, kemudahan menemukan teman, dan kemudahan bahasa.
Dalam keseluruhan total indeks, Indonesia naik 21 peringkat pada survei tahun ini di posisi 29 dari 64 negara untuk total poin. Sebelumnya pada 2018, Indonesia menempati posisi 50 bagi negara pilihan ekspatriat.
Sementara subkategori keramahan Indonesia di bawah Filipina di posisi 7 dan di atas Costa Rica yang bertengger di posisi 9. Adapun Oman menjadi negara dengan orang teramah di dunia yang menempati posisi satu, disusul Meksiko, Portugal, Taiwan dan Vietnam di posisi lima.
Seorang wanita dari kontingen Indonesia tersenyum, saat mengikuti Parade Bunga di Pasadena, California, (1/1).AP/Patrick T. Fallon
Dalam hal menemukan teman, Indonesia berada di posisi ke-16, satu tingkat lebih tinggi dari Argentina dan setingkat lebih rendah dari Malaysia yang berada di posisi 15.
"Orang-orang Indonesia sangat hangat dan ramah," tulis laporan expat tentang Indonesia.
Namun salah satu peringkat yang kurang menonjol adalah keamanan dan keselamatan ekspat. Indonesia berada di posisi 17 dari 20 negara yang berbahaya untuk ditinggali atau berada di posisi 48 dalam subkategori keamanan dan keselamatan.
"Seorang ekspat Malaysia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap politik dan ekstremisme agama. Seorang ekspat Cina tidak menyukai korupsi, kesulitan mengakses layanan kesehatan dan transportasi, dan ketidakadilan dalam hukum," tulis laporan.
Secara umum responden ekspatriat mengaku mudah untuk berteman di Indonesia, 16 persen bahkan mengaku sangat mudah berteman dengan orang Indonesia.
Salah satu keunggulan cakupan Indeks Kualitas Hidup adalah kemajuan di subkategori Kehidupan Digital, meski 7 persen ekspat mengaku faktor ini belum bagus karena akses internet terbatas dan tidak terjangkau di kota kecil.
Selain subkategori negara paling ramah, ekspatriat dalam survei Expat Insider 2019 juga menyukai Indonesia karena biaya hidup yang murah dan pajak rendah dibanding negara Barat seperti Inggris dan AS.